Lilypie 2nd Birthday Ticker
Lilypie 1st Birthday Ticker

Wednesday, November 19, 2008

Perubahan yang baik

Wah tidak terasa sudah sebulan lebih sejak update blog Bunda terakhir di bulan September. Ada apa saja ya dibulan Oktober dan November ini? Bagaimana perkembangan dan kabarnya Dhiyaa dan Akhyaar?

Di bulan Oktober kemarin kami banyak mengalami hal2 yang menyenangkan:
  1. Lebaran berempat di Klender dengan Dhiyaa dan Akhyaar yang sudah bisa dilepas main sendiri. Pinjam mobil Eyang Kung selama seminggu selama libur lebaran untuk keliling. Bunda perhatikan sejak lebaran tahun ini Dhiyaa dan Akhyaar makin senang dan gampang kalau diajak mengunjungi rumah kerabat atau teman-teman Ayah dan Bunda. Mereka bisa betah main dilingkungan baru dan jarang sekali minta pulang karena bosan.
  2. Mulai bulan ini Dhiyaa sudah 100% lepas dari yang namanya diaper. Mulai dari tidur, main dan jalan keluar.... no diaper. Walaupun kalau tidur malam masih sering ngompol karena minum susunya pas sudah naik tempat tidur. Sedangkan kalau tidur siang bisa dikatakan jarang sekali ngompol.
  3. Akhyaar lebih gampang lagi, tidur siang maupun malam sekarang hampir tidak pernah ngompol. Seperti ada sensornya kalau ditempat tidur tidak akan pipis. Pernah satu malam ketika semua sudah terlelap tidur, Akhyaar dengan santainya turun dari tempat tidur dan mau keluar kamar, tapi berhubung pintu kamar dikunci so Akhyaar cuma bisa ribut saja minta keluar. Pas Bunda tersadar ternyata Akhyaar sudah ngompol di lantai. Jadi Akhyaar pakai diaper hanya kalau kita mau pergi keluar saja.
  4. Ayah pindah kerja lagi, well kali ini balik ke salah satu operator yang sebelumnya Ayah pernah bekerja disitu juga. Menyenangkan karena setiap Ayah pindah kerja kita seperti merasa mendapat limpahan rezeki dari Allah.
  5. Alhamdulillah dibulan ini juga kita sudah bisa beli mobil baru lagi, kali ini mobil city car karena memang akan banyak dipakai Bunda untuk antar Dhiyaa sekolah jadi Bunda lebih milih mobil yang size nya kecil tapi tetap gaul :D..... so pilihan jatuh ke Yaris. Khusus untuk warna mobil kita serahkan ke Dhiyaa untuk menentukan warnanya, tebak warna apa yang dipilih Dhiyaa......Super Red....wow.
Di bulan November:
  1. Antar jemput sekolah Dhiyaa vakum karena supirnya pulang kampung. Karena no mobil si Super Red baru ada minggu kedua November so Dhiyaa sempat ngerasain ke sekolah naik ojek sama Bunda. Lumayan mahal diongkos dan agak repot, sehubungan sekolah Dhiyaa yang jauh dari pangkalan ojek. Jadi Bunda mesti rela jalan ke jalan utama (lumayan 500m) untuk cari ojek dan minta ojek nunggu sementara Dhiyaa masih saja senang berleha-leha di sekolah. Pernah kejadian Dhiyaa ngompolin tukang ojeknya pas perjalanan pulang, hehehe. Tapi karena hampir dua minggu sekolah naik ojek Dhiyaa malah jadi kesenangan.
  2. Bunda mulai antar Dhiyaa sekolah naik mobil sendiri. Hari pertama sempat grogi sampai spoiler kiri bawah kena baret karena nabrak trotoar. Seminggu awal Bunda coba bolak balik sekolah dan rumah supaya bisa main dengan Akhyaar di rumah, tapi ternyata km yang Bunda tempuh dalam sehari kalau bolak-balik hampir 70km (kata Ayah ini sama dengan kalau Ayah ke kantor bawa mobil PP). Pantesan kok ya berasa capek pas weekend. So diputuskan supaya Bunda standby saja di sekolah Dhiyaa untuk menghemat bbm dan juga uang tol.
  3. Dhiyaa tambah senang sekolah dan info dari teacher nya di sekolah Dhiyaa juga sudah mulai cerewet. Memang sih terlihat kalau habis pulang sekolah Dhiyaa tidak mau langsung balik tapi maunya duduk-duduk dulu disekolah sambil main sama teman-temanya yang rata-rata lagi pada nunggu saudaranya yang pulangnya memang lebih siang. Kalau ada teacher yang lewat pasti sama Dhiyaa langsung dipanggil, dan Dhiyaa langsung senyum-senyum genit depan teacher-nya. Senin kemarin Dhiyaa sempat demam jam3 pagi, paginya Dhiyaa masih bilang kalau dia mau sekolah....walah. Padahal pas udah disuruh siap-siap dia malah tidur karena kecapaian bangun jam 3 dan muntah gak bisa tidur. Pas Dhiyaa sadar dari tidurnya jam 10, malah merengek minta ke sekolah. Well, Alhamdulillah Dhiyaa cuma off sehari saja sekolahnya.
  4. Akhyaar sudah mulai berbicara menggabungkan beberapa kata. Sudah bisa goes sepeda dengan sempurna (Ayah Bunda jadi tidak sabar untuk membelikan sepeda, karena sepeda saat ini notabennya punya Dhiyaa). Sudah bisa disuruh ini itu juga. Tapi keras kepalanya tetap saja tidak hilang. Kalau ingin sesuatu gigih sekali. Mau minta susu, kalau tidak dikasih karena makannya tidak habis Akhyaar langsung ambil kursi dan dorong ke meja dimana botol susunya ditempatkan, terus naik dan ambil sendiri dech. Makin senang main air juga. Sekarang mulai belajar untuk 100% lepas dari diaper juga.
Senang banget banyak perubahan yang baik di keluarga kami. Semoga Allah terus menghujankan berkahnya kekeluarga kami. Amin.

PS: Untuk photo-photo akan diupload menyusul ya.

Friday, September 26, 2008

Lagu lebaran Dhiyaa

Kemarin waktu mau bobo Dhiyaa bernyanyi, volumenya kecil, tapi sepertinya Ayah tahu lagu apa but still not clear (Dhiyaa tahu kalau mau bobo nggak boleh berisik). Setelah kita minta, baru Dhiyaa mau nyanyi agak keras. Oooo, ternyata lagu lebaran itu loh. Yang seperti ini:

Sepatu baru Alhamdulillah
Tuk dipakai di hari Raya
Tak ada pun tak apa-apa
Masih ada sepatu yang lama

ohhhhhh, mungkin karena tahun ini nggak dibelikan sepatu yah?

Thursday, September 25, 2008

September Ceria

Di bulan September yang ceria ini bersamaan dengan bulan Ramadhan, Bunda sudah resmi menjadi FTM (Full Time Mother). Apa saja yang Bunda lakukan selama hampir satu bulan ini menjadi FTM?

Setiap Senin - Jum'at karena ini kebetulan bulan puasa, so Bunda bangun pagi2 untuk masak makanan sahur atau juga sekedar manasin doank. Setelah itu, selesai shalat Subuh baru tidur lagi (hehehe) tapi gak tau kenapa akhir2 ini (pas kebetulan lagi gak puasa) walaupun tetap nyiapin sahur tapi habis itu enggak tidur lagi sampai malamnya lagi. Well ok, back to the routine, of course nganterin Dhiyaa ke sekolah. Lebih tepatnya nemenin sich, karena yang nganterin adalah mobil antar jemput. Berhubung di antar jemput ini hanya Dhiyaa seorang yang tujuannya ke Binus School Serpong, so mau gak mau Bunda harus nemenin Dhiyaa. Tapi nemenin cuma sampai gate saja, setelah itu Dhiyaa masuk kelas on her own. Kegiatan Bunda selama nungguin Dhiyaa sekolah ya salah satu ininya, nulis blog di warnet terdekat, atau tadarusan di musholla sekolah. Setelah Dhiyaa pulang sekolah, langsung maen sama Dhiyaa dan Akhyaar, sampai jam mau nyiapin makanan untuk buka. Kalau masih cukup waktu, setelah nyiapin makanan untuk buka ya keliling komplek sama mereka.

Bagaimana perkembangan Dhiyaa dan Akhyaar selama hampir sebulan Bunda di rumah?
Dhiyaa:
  • Senang sekolah, sampai karena Dhiyaa itu copy cat ulung, hampir tiap hari dirumah setelah pulang sekolah selalu ngajak main sekolah2an, dan tentunya Dhiyaa berperan jadi teacher nya. Hahaha.
  • Tambah cepat menghafal lagu baru. Apalagi kalau yang didapat dari sekolah.
  • Sudah mulai senang nonton film anak2. Dulu setiap diputarin film atau lagu pasti tidak pernah bisa diam di depan TV, tapi sekarang sudah bisa. Kadang malah satu film diputar berkali-kali. (Her favorit is Barney, well mungkin karena film itu kali ya yang paling banyak).
  • Sudah mulai senang mewarnai, pakai cat air, krayon, atau spidol. Kalau pakai cat air malah suka body painting, hehehe.
  • Kalau nonton TV sudah mulai sering tanya2 "kenapa?"
  • Sudah bisa beberapa kata bahasa Mandarin dan satu lagu. Well kalau yang satu ini bukan karena ada Bunda sich, karena Bunda sendiri malah tidak bisa. Dengan rhyme London Bridge is falling down, falling down, falling down, tapi kata katanya diganti Head Shoulder Knee Toes versi Mandarin. Tou er jianbang xi jiaozhi, xi jiao zhi, xi jiao zhi.....nah loh bisa tidak tuch pronounce nya.
  • Mulai bisa mandi sendiri. Dari guyur badan, sabunan dan gosok gigi. Kalau shampoo-an masih belum berani, takut pedih matanya.
  • Slowly but sure, mulai nurut sama Bundanya.
  • Makin susah tidur....tidur siang on off on off, kalau hari ini tidur siang, besoknya enggak. Terus walaupun tidak tidur siang, tetap saja tidurnya malam.

Akhyaar:
  • Sudah fasih ngomong "Bunda"
  • Sudah pintar berhitung 1-10 in english and bahasa.
  • Sudah mulai ikut nyanyi.
  • Senang dance kalau nonton Barney (kalau ini udah keturunan darah seni dari Bunda nich, hehehe).
  • Punya lagu favorit kalau nonton Barney. Kadang filmnya suka di ulang2 pas di lagu yang itu2 saja.
  • Sudah jadi partner in crime Dhiyaa. Mereka berdua sudah bisa buat rumah jadi berantakan, tapi Bunda diamkan saja biar mereka jadi kreatif. Pernah berdua Bunda biarkan main cat air berdua di belakang, eh malah berubah jadi main masak-masakkan dengan pakai bahan kompos punya Ayah untuk bertanam.
  • Sudah bisa naik sepeda, dan goes sendiri walaupun baru setengah porsi alias berulang-ulang pakai kaki kiri terus (wah ini jadi prestasi Bunda, karena sebelumnya Dhiyaa baru bisa setelah umur 2 tahun lebih, tapi Akhyaar belum 2 tahun malah sudah bisa).
  • Makin susah tidur, ini sama kaya Kakaknya.
Semoga perkembangan mereka tambah pesat, dan Bunda tambah betah di rumah (sekarang saja sudah betah). Alhamdulillah, Bunda senang dan menikmati tugas baru ini, waktu berjalan sangat cepat sekali, ini salah satu indikator kalau Bunda enjoy.

Wednesday, August 27, 2008

First day again....

First day lagi, tapi kali ini first day untuk Bunda mulai rutinitas baru. Setelah 2 hari kemarin Dhiyaa merengek minta dianterin ke sekolah sama Bunda, baru hari ini Bunda bisa melakukan lagi kegiatan tersebut.
Seperti biasa, begitu Dhiyaa bangun langsung Bunda ajak mandi biar nantinya tidak keburu-buru pas jemputannya datang. Dari bangun tidur, mandi, sarapan sampai berangkat sekolah semuanya lancar. Oh ya, tadi pas mau berangkat Akhyaar minta ikut, tapi maaf ya nak di sekolah kakak tempat mainnya kalau jam sekolah justru ditutup.
Sampai di sekolah, ternyata di gerbang TK belum ada teacher yang standby tapi cuma ada pak satpam. Tapi Alhamdulillah Dhiyaa tetap mau salaman sama pak satpam, setelah itu langsung jalan sendiri ke kelas (sempat wave bye bye juga sama Bunda).
Setelah Dhiyaa hilang dari pandangan Bunda, Bunda memutuskan untuk mencoba jalan keluar sekolah Dhiyaa, yaaa hitung-hitung olah raga. Bunda jalan lumayan jauh 30 menitan dan keringatan sampai akhirnya sekarang end up di sebuah warnet untuk isi waktu.
But sebentar lagi time to go to pick Dhiyaa up....type again later then.

Thursday, August 21, 2008

Reaching up high

Baru-baru ini Ayah memperhatikan kebiasaan Akhyaar yang baru: mengambil barang-barang di tempat yang tinggi. Minggu lalu Akhyaar mau ambil magnet di kulkas. Kebetulan magnetnya ada di part paling tinggi.

Akhyaar kemudian mengambil kursi kecil dari tempat lain dan ditempatkannya di depan kulkas. Naik ke atas kursi dan ...... ternyata magnetnya masih jauh. And then Akhyaar lihat ke Ayah. Mungkin karena malu, Akhyaar nggak minta tolong ke Ayah. Yang Akhyaar lakukan kemudian adalah turun, pindahkan kursi kecil ke tempat lain dan kemudian ambil kursi makan yang besar, diseret ke depan kulkas.

Plan B berhasil. Akhyaar bisa naik ke atas kursi makan dan bisa ambil magnetnya.

Wow...sepertinya Ayah dan Bunda sudah nggak bisa lagi mengandalkan tempat yang tinggi untuk membendung hasrat Akhyaar akan hal-hal baru.

Halo? Ya?

Sudah 2 hari ini Dhiyaa pilek dan batuk. Ayah dan Bunda pesan kalau lebih dari seminggu masih pilek kita ke dokter aja. Mungkin karena sudah mengerti prosedur ke dokter, hari ini Dhiyaa akting bertelepon seperti ini.

Persiapan: Ambil telepon terus pencet pencet sambil berbisik, "Nol, delapan, satuuu, duaaa, ........." (ohhh mungkin ini nomor Pak Dokter)
Pembicaraan:
Dhiyaa: "Halo? Ya? Dokter Rudi ya? Iya, ini Dhiyaa. Dhiyaa mau ke dokter. Dapet nomor berapa?
--------diam sejenak, mungkin dengerin dokter Rudi bicara---------
Dhiyaa: "Berapa? Oh....? 12? Ya...ya"
--------diam lagi---------
Dhiyaa: "Dokter Rudi dimana? Oh di jalan? Nanti kalau sudah sampai telepon Dhiyaa ya. Ok, Assalamualaikum"
------klik, pembicaraan selesai------

Kemudian Bunda tanya kenapa teleponnya dokter Rudi? Dhiyaa bilang: "Dokter Ferdi lagi nggak masuk, Bunda...."

gubrak!!!!!

Tuesday, August 19, 2008

A month after joining school

Tidak terasa sudah sebulan Dhiyaa bergabung di sekolahnya. Dari yang awalnya nangis tiap melihat sekolahnya sampai sekarang Dhiyaa sudah mulai senang kalau lihat sekolahnya. Beruntung sekolahnya disiplin tidak memperbolehkan satu pun orang tua atau nanny untuk berada dikelas sejak jam sekolah dimulai, jadi Dhiyaa bisa lebih cepat beradaptasi. Minggu-minggu pertama setiap pintu kelas sudah mulai ditutup dan orang tua disuruh keluar kelas, hampir semua murid menangis. Tapi memang saking disiplinnya, kalau anak tidak ada yang sampai pingsan atau kejang2 (hehehe) orang tua tidak boleh ada yang masuk. Ngintip pun juga boleh lho, orang tua harus menunggu diluar area ECY dan Elementary nya.

Minggu kedua Dhiyaa masih nangis setiap sampai disekolah, tapi pulangnya sudah tidak. Minggu ketiga jumlah nangisnya dalam seminggu sudah berkurang. Minggu keempat Dhiyaa sudah tidak nangis, tapi tetap masih minta diantar sampai kelas, dan tidak mau salaman sama teacher di gate. Minggu kelima Dhiyaa mulai berani salaman sama teacher (bukan hanya teacher kelasnya) dan tidak lagi minta diantar ke kelas, jadi Dhiyaa sudah berani diantar sampai gate dan berjalan ke kelas sendiri. Frekuensi ngompolnya pun juga sudah berkurang, dari hampir tiap hari sampai terakhir kemarin cuma 2 x dari 5 hari sekolah. Katanya sich sudah berani bilang kalau mau pipis, tapi kalau untuk urusan BAB jangankan disekolah, dirumah pun masih susah ngomong kalau mau BAB.

Di rumah tanpa ditanya Dhiyaa juga suka show off, dari counting, singing sampai praying. Dari 23 teman kelasnya, Dhiyaa sudah hafal 16 nama...wow this one terbukti kalau ingatannya cukup kuat. Cara Dhiyaa main coloring juga sudah lebih baik, Dhiyaa sudah mengerti bahwa tidak boleh keluar garis kalau mewarnai. Now she is trying her best to control her soft motoric. Bahkan kalau Dhiyaa lihat hasil mewarnai Dhiyaa pada saat sebelum sekolah malah dikomentari "kok mewarnainya keluar garis sich, siapa ini yang mewarnai?" Walah kalau untuk yang satu ini Dhiyaa malah lupa siapa pelakunya, hehehe.

Ayah Bunda sangat bersyukur karena Dhiyaa can adapt well with her new surrounding. Jadi tidak sabar untuk masukkin Akhyaar sekolah, secara Akhyaar saat ini makin aktif dan sulit untuk dibendung aktifitasnya dirumah. Well, sabar ya nak...nanti kalau beberapa urusan Ayah Bunda sudah settled, kita cari sekolah untuk Akhyaar, yang pasti sampai sebelum Juli 2010 Akhyaar belum bisa masuk sekolah Kakak, karena batas umurnya tidak match. Memang beda dengan kakak yang diperbatasan, makanya jadi the youngest in her class.

Wednesday, July 16, 2008

Third Day at School

Yesterday was worst then the first day. Dhiyaa cried all the time, and she even got pup and pee on her pant. Her daddy started to worried about her.
But today, something make me better because there are not only Dhiyaa who is crying but almost half of the class are crying desperately. More surprisingly. I just find out that Dhiyaa is the youngest at her class. Well she just 2,5 years at the moment. So Daddy, no need to worried. This is the normal condition, as the principal said there even kids having 3 months crying moment.

Tuesday, July 15, 2008

Second day at school

OK now is the second day for Dhiyaa to attend school. When arrived at schooll this morning, she was so excited to see the playground and wanted to play directly. But then I recommended her to put her bag first at class first and asked for permission. After put her bag and get the permission, soon she left me all alone and went to the playground....what a kid...

When it was time to enter the class, there when she started to cry and call for me. I was so sad to see this, but then I had to leave her alone with her teachers and friends. I took a look for her an half an hour later and guess what...she was still crying. OK maybe it takes more then one or two days for her to get used to with the surrounding. I just hope she can make it before my annual leave finish by this week.



How about yesterday? When I picked her up at 11.30 she was crying for me in the line. But when she got into the car she started to calm down. When she about to take a nap then she started to recall what she was been doing for the last 3 hours at school. She realized that she cried at school. Hope today will be better.

Monday, July 14, 2008

First Day at School

Saat ini Bunda sedang duduk di coffee corner Binus School Serpong. Baru saja Bunda antar Dhiyaa masuk ke kelasnya. Ya...hari ini adalah hari pertama Dhiyaa masuk sekolah. Mungkin saking nervous nya semalam Dhiyaa tidur sampai ngigau sekolah. Ayah dan Bunda sengaja membuat Dhiyaa merasa senyaman mungking hari ini, biar Dhiyaa gak takut.
Dhiyaa berangkat sekolah dengan menggunakan antar jemput mobil, yang amazingly cuma nganter Dhiyaa seorang. Karena itu Ayah Bunda memutuskan bahwa Dhiyaa harus ditemani selama anter jemput ini. First candidate is Eyang kung.
Pagi ini setelah mandi dan sarapan, Dhiyaa berangkat kesekolah bareng Bunda dan Eyang Kung. Selama seminggu ini Bunda akan ngurus Chaperone card baru supaya Ey. ang Kung bisa punya akses untuk antar jemput Dhiyaa.
Sampai di Sekolah, sebagaimana Bunda perkirakan Dhiyaa gak mau salaman sama siapa pun, maunya dekat-dekat Bunda terus. Dari pintu gerbang sampai kelas, gak ada yang dikasih senyum. Bunda antar Dhiyaa sampai Dhiyaa taruh tasnya di posisi yang sudah ditentukan. Bunda minta Dhiyaa untuk duduk disamping temannya, dan Bunda bilang ke Dhiyaa kalau Bunda mau urus Chaperone Card dulu keluar. Dhiyaa cuma diam tidak bergerak, tapi cukup bagus karena Dhiyaa tidak menangis. Dilihat dari jendela kaca pun Dhiyaa tetap masih diam saja.
Akhirnya Bunda memutuskan untuk segera mengurus masalah kartu akses. And now I'm here sitting in the corner of coffee shop waiting for my daugther. Hope you can enjoy inside there Dhiyaa.

Nervous Mom.

Sunday, June 29, 2008

Does it take a talent?

Dari dulu Ayah mau bisa main piano. Dulu sempat belajar gitar beberapa kali tapi don't know why, it seemed so hard to learn. Mungkin nggak bakat yah? Tapi kalau dibilang nggak bakat di musik? Well, not really. Ayah juga bisa memainkan suling, angklung dan drum. Hahaha, walaupun dua yang pertama sih sebetulnya hampir semua anak SD juga bisa. :)

Back to piano. Sebetulnya hasrat mau belajar ada ketika temen waktu di M3 dulu (about 2003) ngenalin lagu-lagunya Jim Brickman. Well, this Jim Brickman is really a genius. And then lately ada juga nih Jamie Cullum. Sebenarnya sih nggak tau banget tentang this boy, taunya dari acara Jak Jazz.
Jadi kapan ya mau belajar piano? Well, Ayah sih optimis bisa (yang penting optimis dulu kan??). Mungkin oke juga kalau bareng sama Dhiyaa?


Here is Jamie Cullum with his "All at Sea": ==> Lumayan buat iseng-iseng spend your bandwidth for something good. :)



++++++++++++++++++++++++++
I’m all at sea
Where no one can bother me
Forgot my roots
If only for a day
Just me and my thoughts
Sailing far away

Like a warm drink it seeps into my soul
Please just leave me right here on my own
Later on you could spend some time with me
If you want to, all at sea...............
++++++++++++++++++++++++++

yeahhhhh.... kayaknya bisa nih. :)

Saturday, June 28, 2008

Thank you, Vigarro.


Terima kasih Vigarro untuk:
1. Jemput Dhiyaa dan Akhyaar dari rumah sakit setelah mereka lahir.
2. Antar kita jalan-jalan ke Bogor, Lampung, Bandung, rumah Ayah Haji, rumah Eyang Kung, rumah Oom Arie, rumah Tante Putri
3. Antar Ayah dan Bunda ke kantor.
4. Antar anak-anak ke dokter kalau mereka lagi sakit.
5. Jalan-jalan ke BinPlaz.
6. Antar Ayah dan Bunda 'pacaran'
7. Antar kita belanja bulanan
8. Jemput kambing Aqiqah-nya Dhiyaa
9. Antar keliling-keliling ke tempat saudara
10. Antar Ayah mancing di Anyer
11. Banyak lagi.

Semoga kamu selalu baik. :)

Foto Akhyaar dan Dhiyaa





Sudah lama nggak update fotonya Akhyaar dan Dhiyaa. Ini ada foto dari kamera ponselnya Ayah. They're growing. Dhiyaa tambah pinter, komunikatif dan nurut sama Ayah dan Bunda. Dhiyaa juga tambah care sama Akhyaar. Akhyaar sendiri sudah banyak maunya. Kalau di rumah Akhyaar seperti 'tidak bisa dibendung'. :)
Mungkin saat ini Akhyaar dalam masa awal eksplorasi. Semua mesti dipegang. Akhyaar senang sekali buka tutup kulkas (dan nggak bisa pelan-pelan). Akhyaar juga sudah mulai bisa meminta sesuatu. Akhyaar agak tenang kalau sudah ketemu Barney. Kalau Barney sudah mulai, Akhyaar kayak kena 'pause'.
Sejak 2 bulan lalu Akhyaar dietnya sudah mulai dilonggarkan. Sudah mulai diberi coklat dan keju. Sepertinya alerginya sudah agak hilang. Tapi Ayah dan Bunda memulai prosesnya pelan-pelan supaya Akhyaar nggak kaget.


Thursday, June 12, 2008

Kereta Malam Serpong

Sejak minggu lalu sudah ada berita di koran (dan detik.com tentunya) kalau pemerintah bermaksud memperpanjang jam operasi kereta Serpong dan Bogor sampai jam 11 malam. Untuk Serpong ada dua kereta tambahan, yaitu jam 9 dan 11 malam. Tapi apa ada yang naik ya? Atau jangan-jangan malah permintaannya membludak? Apa orang-orang Jakarta banyak yang lembur yah?

Buat Ayah ini adalah perubahan yang menyenangkan karena bisa menghemat biaya transport just in case Ayah perlu pulang malam. Selama ini kalau pulang di atas jam 8 malam pasti pakai taksi. Lumayan juga abisnya.

Hari Selasa kemarin Ayah pulang fitness kemaleman dan naik kereta jam 9 dari Pal Merah. Yang naik lumayan banyak, walaupun yang berdiri cuma 1 dan 2 orang. Mungkin karena jam operasinya malam, banyak terlihat security + polisi di dalam kereta. Not bad!

Thanks to the initiative. It helps me! And probably others, too.

Kata-katanya Akhyaar

Sekarang Akhyaar sudah berumur 17 bulan. Wah, bulan depan Akhyaar sudah 1.5 tahun. Alhamdulillah Akhyaar sudah bisa berjalan waktu umurnya pas 1 tahun 1 minggu, yang sepertinya sudah dijadwal olehnya supaya mudah diingat sama Ayah dan Bunda. Dhiyaa dekat dengan Akhyaar, sudah mulai mau sharing untuk apa pun, sudah tidak membalas kalau dinakalin sama Akhyaar, sudah mau bobo sebelahan, sudah mau meminjamkan sepedanya (bahkan mobil kecilnya sudah di transfer tittle-kan ke adiknya) dan banyak lagi.

Akhyaar senang sekali main air. Kalau lepas dari pengawasan sebentar saja, Akhyaar hampir bisa dipastikan langsung ke halaman belakang mainan air yang ada di ember. Kalau ketahuan? Senyum-senyum aja, dia. Mungkin Akhyaar tahu kalau dia sudah bisa escape tanpa ketahuan sama Ayah and Bundanya. Akhyaar juga sudah bisa mengucapkan beberapa kata: Dodo (Dogi), Cici (Cicak), atas, bawah, basah, habis, sudah, susu, mau, Ayah, kakak, buka, tutup, suara pesawat, suara kereta, suara mobil dan suara-suara binatang seperti ayam-macan (duh ini paling jago!)-anjing-sapi-kodok.

Tadi malam Akhyaar buka buku kakaknya. Terus waktu lihat kereta Akhyaar langsung bilang, "Tut...tut..tuttttt"

Wednesday, May 07, 2008

Baca Buku

Hari Senin kemarin tanggal 5 Mei, Bunda pulang on time (Smart A) dari kantor, jadi sampai rumah pas sebelum Mahgrib. Sampai di rumah seperti biasa langsung main sama Dhiyaa dan Akhyaar. Untuk hari ini Senin ini memang Bunda sudah menjadwalkan mau bacain buku baru untuk Dhiyaa dan Akhyaar, jadi Bunda keluarkan satu buku Widya Wiyata Pertama Anak-Anak tentang Kehidupan Air.
Nah didalam buku ini ada gambar Ikan Mujair besar yang lagi melindungi anaknya dalam mulut. Bunda bilang ke Dhiyaa, "Ini ikannya lagi melindungi anak-anaknya, cara melindunginya memang anaknya disuruh ngumpet ke mulut, jadi bukannya digigit sama ibunya". Terus dengan nada sok pintarnya Dhiyaa langsung menginformasikan ke adiknya "Ahyal, sini! Ini ikannya enggak gigit kok, ikannya baik". Hahaha, dengan jawaban polos Akhyaar cuma mengomentari dengan satu kata ""Gi...git" (sambil gigitin jarinya).
Habis itu Akhyaar langsung pergi ke rak buku. Ternyata Akhyaar gak mau kalah sama kakaknya, dia ambil buku kecil untuk dia sendiri. Dhiyaa yang melihat adiknya mengambil buku lain, gak mau kalah pintar langsung bilang "Sini Ahyal, kakak bacain!". Dan lucunya Akhyaar nurut saja, langsung kasih buku kecil itu ke kakaknya. Begitu buku sudah ditangan Dhiyaa langsung memerintah lagi "Ayo, seat down, duduk". Lagi-lagi Akhyaar nurut dan langsung duduk. Dhiyaa buka-buka buku kecil adiknya, Dhiyaa tunjuk gambar dibuku sambil mengomentari, tapi komentarnya hanya ditunjukkin kedirinya sendiri...karena itu buku tidak dikasih lihat kearah adiknya, hehehe.
Tapi lumayan kok Kak...kamu sudah bisa meniru Ayah dan Bunda dengan sangat sempurna.
Besok ada kejadian lucu apa lagi ya?

Friday, April 25, 2008

Boleh ngebut

Hari ini Ayah jemput Bunda ke Bandara. Karena Bunda sampainya malam, Ayah nggak ajak anak-anak. Ayah jalan dari kantor setelah 3 in 1 selesai. Jalanan cuma macet sampai semanggi. Setelahnya lancar sekali. Bahkan tol dalam kotanya kosong.

Di jalan Ayah telepon rumah, mau bilang bahwa Ayah mau jemput Bunda. Dhiyaa yang angkat. Begitu tau bundanya mau pulang, Dhiyaa bilang bahwa besok sebelum mandi mau main pasir sama Ayah dan Bunda. Terus sebelum tutup telepon Dhiyaa bilang kalau Ayah boleh ngebut. Heh?! Ayah sampai bingung terus minta Dhiyaa mengulangi lagi ucapannya. Jawabannya sama, "Ayah boleh ngebut kok".

Hahaha. Ayah inget. Minggu lalu waktu pulang setelah anter Bunda ke bandara, Dhiyaa di jalan sempet nangis dan protes terus serta minta Ayah untuk nggak ngebut. Ayah sih waktu itu sebetulnya nggak ngebut. Tapi jalanannya memang rusak. Anyway, waktu itu Ayah jelaskan ke Dhiyaa bahwa jalanannya yang rusak dan Ayah nyetirnya pelan. Terus Ayah jelaskan bahwa kalau Ayah yang nyetir, artinya Ayah yang in-charge (really, I said: Ayah yang in-charge) dan Dhiyaa di belakang saja duduk dengan baik. I guess it's because of this makanya Dhiyaa hari ini bilang Ayah boleh ngebut. :) Malu dehh.....

Tuker tiket, naik pesawat ke Itali

Hari Sabtu lalu Ayah, Dhiyaa dan Akhyaar anter Bunda ke airport Soekarno Hatta. Hari itu Bunda akan terbang ke Itali dalam rangka training. Ini adalah kali pertama Bunda berangkat ke Eropa. Untung nggak telat. Di jalan macet sekali, khususnya tol dalam kota dari Senayan sampai Tomang. Deg-degan juga, jangan sampai gagal ke Itali gara-gara macet tol dalam kota. Alhamdulillah kita bisa sampai dan sempet makan dulu di bandara.

Setelah ber bye bye ria dengan Bunda, Ayah dan anak-anak pulang bertiga. Yang paling repot adalah waktu gendong Akhyaar dari tempat keberangkatan ke tempat parkir. Ayah baru sadar bahwa Akhyaar sudah berat sekali. Atau mungkin karena jarak gendongnya jauh ya? Pengennya sih Akhyaar digandeng aja, tapi karena langitnya gelap banget mau hujan, akhirnya Ayah memutuskan untuk menggendong Akhyaar. Car seat untuk Akhyaar sudah di-set dan Akhyaar sangat kooperatif sekali, mau duduk di car seat. Dhiyaa duduk di belakang menemani Akhyaar. Nggak lama setelah keluar tempat parkir, hujan turun lebat sekali. Duh, Alhamdulillah. Untung kita sudah ada di mobil.

Di jalan anak-anak kooperatif banget. Akhyaar langsung tidur (karena adem kali yah). Kalau Dhiyaa terus bercerita bahwa Bunda masuk pintu pesawat. Ayah, karena sedikit merasa terganggu dengan ceritanya Dhiyaa, meluruskan bahwa Bunda masuk pintu, kemudian tukar tiket, baru kemudian masuk pesawat. Oke, kemudian Dhiyaa mulai bercerita yang lain.

Besoknya, ketika bangun Dhiyaa bercerita lagi. Kali ini sudah hampir match dengan proses boarding. :) Dhiyaa bilang bahwa Bunda sudah masuk pintu, terus tuker tiket, terus naik pesawat. Kalau ditanya Bundanya kemana? Dhiyaa bilang, "Ke Tali...." (Ke Itali maksudnya).

Ke KRB Lagi

Ya.

Bulan April ini Ayah dan Bunda ambil cuti 2 hari (Kamis dan Jumat) untuk ajak Dhiyaa dan Akhyaar jalan-jalan. Maunya sih tamasya ke Bali. Tetapi, keinginan ke Bali harus dipending dulu karena persiapan yang kurang matang. Maybe next time kalau dana dan waktu persiapannya cukup bisa jalan-jalan ke Bali ber-4. Asik kali ya main-main di pantai? :)

Anyway, hari Rabu malam Bunda sudah siapkan bawaan anak-anak. Dhiyaa dan AKhyaar sudah di-brief sama Bunda bahwa kita akan jalan-jalan ke Taman Safari. But before that, kita akan singgah dulu di Kebun Raya Bogor (KRB). Hari Kamis pagi kita sudah siap. Setelah anak-anak (dan Ayah serta Bunda) makan pagi, kita mulai jalan-jalannya. Jam 8 pagi tol TB Simatupang di hari kerja lumayan padat. Setelah lewat pintu keluar Fatmawati, jalan lengang sekali. All the way to Bogor. Di tengah jalan Akhyaar sempat tidur. Kalau Dhiyaa nggak tidur, masih asik ngobrol dan lihat keluar. Jam 9 kurang kita sudah sampai di Bogor. Ternyata kalau hari kerja hanya pintu 1 yang dibuka. Kebetulan, jadi Dhiyaa dan Akhyaar bisa lihat rusa di Istana Bogor dari luar. Dhiyaa dan Akhyaar kayaknya masih kaget lihat rusa yang lumayan banyak jumlahnya (mungkin mereka sedang membayangkan punya jumlah rusa yang sama dan dilepas di taman komplek? :) ).

Sebelumnya Dhiyaa dan Akhyaar pernah berkunjung ke KRB. Tapi waktu itu Akhyaar masih bayi banget, masih 2 bulan. Jadi waktu tahun lalu yang minta beli bola cuma Dhiyaa. Tapi tahun ini keduanya minta beli bola. :) Ternyata harganya masih sama, Rp. 8,000 per buah. Oh ya, sebetulnya mungkin yang paling seneng jalan ke KRB pagi hari adalah Ayah. It's just so great. Tamannya luas banget dan cuacanya sangat cerah. Di KRB kita main bola sampai Dhiyaa cape. Kalau Akhyaar? Nggak bisa di-stop! Mesti diangkat dan ditaruh di kursi taman untuk makan sebelum kita lanjut ke Taman Safari. Oh ya, hari ini KRB nggak ramai. Cuma kita dan beberapa group playgroups dan SD.

Kita jalan dari KRB sekitar jam setengah sebelas. Di Taman Safari juga nggak terlalu banyak mobil. Sebelum beli tiket kita sempetin dulu beli beberapa ikat wortel buat diberikan ke hewan (which i regreted later, sorryyy......). Di dalam Taman Safari, karena sepi, kita bisa berlama-lama lihat hewan-hewan. Di beberapa tempat hewan yang kurang berbahaya (karena Ayah pikir semua hewan berpotensi untuk melawan, heheheh), kita buka jendela. As always, beberapa hewan mencoba memasukkan kepalanya ke dalam mobil untuk minta wortel. Dhiyaa lebih berani dari tahun lalu. Kalau Akhyaar masih malu-malu kucing. Kalau nggak ada hewan yang mendekat, Akhyaar berdiri dan berani lihat-lihat. Kalau ada yang mendekat, Akhyaar langsung deket-deket sama Bunda. :) Setelah puas lihat hewan-hewan, giliran Ayah dan Bunda yang makan siang. Kemudian kita lanjutkan dengan foto-foto bersama gajah dan naik kereta gantung. And then it rained. Beautiful!

Keluar dari Taman Safari, Ayah iseng menawarkan Bunda untuk lihat kebun teh di Puncak. Akhyaar dan Dhiyaa tentunya sudah tidur, mungkin mereka capek. Dari Puncak keisengan berlanjut dengan terus menyetir ke Cianjur. Sampai Cianjur terus lagi sampai Bandung. Jadi deh, jam setengah tujuh malam kita sampai Bandung. Taman Safari Bandung lewat Puncak dan Cianjur bisa dibilang lama, hampir lima jam. Anyway, di Bandung kita berhenti sebentar untuk istirahat dan makan malam sama anak-anak. Dari Bandung kita memutuskan pulang karena besoknya (JUmat) kita mau jalan-jalan ke Ancol. Dari Bandung sampai Bintaro lewat tol Cipularang? Just 2.5 hours. Very nice. Alhamdulillah kali ini, walaupun sudah nyetir lama sekali, Ayah nggak ngantuk. Maybe because I was very happy. :)

To be continued.....

Saturday, March 22, 2008

Long Weekend March 2008

Long weekend kali ini kami mengunjungi (dan dikunjungi) keluarga-keluarga dekat. Akhyaar dan Dhiyaa antusias sekali sampai kadang-kadang melewatkan jam tidur siangnya. Mungkin mereka pikir siapa yang mau tidur siang kalau ada sepupu-sepupu datang dan bisa diajak main?

This is the day 1 of our long weekend. Dhiyaa dan Akhyaar bermain air pagi-pagi di rumah teman sebelah rumah. Thanks, Banyu!

Still on day 1. Dikunjungi Oom and Tante serta Maliq. Oh ya, di sini juga ada Eyang Kung and Eyang Ti, tapi nggak kelihatan di foto ini. Semua yang datang bawa oleh-oleh buat Bunda. Maklum, hari pertama ini hari Ultahnya Bunda. Tentu saja, Maliq itu yang paling kiri.

Berfoto dengan Ayah. Mirip nggak? :)

Coba-coba foto close up Dhiyaa. Hasilnya? Dhiyaa basically memang pemalu di depan kamera. Susah sekali minta Dhiyaa senyum di depan kamera. Ini salah satu contoh hasil 'terbaik'. :)

Mengunjungi Eyang Kung and Eyang Ti di workshopnya Eyang Ti. Di foto ini Akhyaar sedang dilatih balapan sama Eyang Kung. Pagi ini ketika Akhyaar dipakaikan setelah atas bawah biru Ayah langsung berpikir. Weh, keren sekali hari ini. Sangat maskulin. But by the way, kapan dan siapa yang beliin bajunya? :)


Nggak mau kalah, Dhiyaa juga berpose dengan Eyang Ti-nya, yang selalu nurut kalau Dhiyaa telepon dan minta aksesori berbau Mickey Mouse. Ya ampun!

Akhyaar lagi nge-fans berat sama yang namanya kuda-kudaan, meniru suara macan, main petak umpet dan kejar-kejaran sama kakaknya. My lovely boy! I love you!
Mohammad Hafidz S., Nyimas Dhiyaa H. dan Kemas Akhyaar H.
Hello Bunda! Shoot me. Now!
Berpose sejenak di depan rumah sebelah ke rumah Ayah dan Umi Haji.

Friday, March 21, 2008

Happy Birthday, Bunda!

Selamat ulang tahun Bunda kami tersayang, semoga Bunda selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan kesabaran. Semoga Bunda selalu diberikan kelancaran dalam mencapai cita-cita Bunda. Semoga Bunda tambah sayang Akhyaar, Dhiyaa dan Ayah.

Semoga Bunda terhibur oleh 'Happy Birthday Song' dan lagu 'Selamat Ulang Tahun' dari Dhiyaa, plus tepuk tangan yang meriah dari Akhyaar. :)

Semoga hadiah Ayah kemarin berkesan. :)

Ayah, Dhiyaa and Akhyaar.

Video Klipnya Ayat-Ayat Cinta

Video klip dari sebuah film Indonesia yang sedang digandrungi Bunda (dan menurut gosip: 2.5 juta orang lainnya di Indonesia).

Saturday, March 15, 2008

Pulang kampung lihat......

Bulan Maret ini adalah bulan yang spesial. Bulan dimana Bunda berulang tahun dan juga bulan dimana Ayah dan Bunda menikah. Di tahun 2008 ini bulan Maret kiranya menjadi bulan yang cukup sibuk di luar perayaan-perayaan kecil (dan private tentunya :) ) untuk Ultah Bunda dan Ultah pernikahan kami. Lumayan sibuk karena di bulan maret ini kami mencoba beberapa class trial sekolah bernuansa Islam untuk playgroup-nya Dhiyaa, pasang kanopi (aha, setelah dua tahun lebih baru memutuskan pentingnya punya kanopi...amboi!!!!) dan juga melaksanakan phase 1 dari 3 phase penting proyeknya Ayah dan Bunda.

Hari ini Dhiyaa datang ke class trial di Al-Fath Serpong. Dhiyaa menunjukkan progress yang baik. Dulu, kalau masuk kelas baru, di sekolah manapun, Dhiyaa pasti nangis sejadi-jadinya, walaupun Bunda ikut ke dalam kelas. Namun seiring waktu, Dhiyaa sepertinya tambah confidence dan berani. Kemarin-kemarin Dhiyaa sudah nggak nangis tapi minta Bunda ikut temenin. Hari ini lebih baik lagi. Ketika bertemu dengan guru-guru di depan kelas, Dhiyaa langsung menyodorkan tangan untuk cium tangan. Selanjutnya Dhiyaa mau ikut Ibunda guru untuk masuk kelas dan join dengan yang lain. Wah, betapa senang dan bangganya Ayah hari ini. Setelah Dhiyaa masuk kelas, kami main di luar dengan Akhyaar. Akhyaar senang karena banyak mainan, terutama mainan kereta kayu yang bisa ditarik-tarik. :) Kami main dengan Akhyaar sampai Dhiyaa selesai dengan kegiatannya di dalam kelas.

Dari Al-Fath kita ke tempat Umi dan Ayah Haji. Di rumah kakek dan neneknya ini Dhiyaa bisa makan lebih banyak. Mungkin karena menunya beda dengan yang di rumah ya? Kalau Akhyaar? Akhyaar sampai saat ini masih dengan diet yang terkontrol. Menunya? Ikan + Sayur. Everyday? Yes.

Di Klender Dhiyaa selalu main dengan sepupunya Farrel. Pokoknya kemana Farrel pergi dia pasti ikut. Udah kayak buntut aja. Kalau Dhiyaa sibuk ikut kemana Farrel pergi, Akhyaar punya kebahagiaan sendiri dengan space yang luas buat jalan-jalan dan bermain. Space yang luas = bisa main bola sama Ayah.

As usual, kalau dari Klender jam 7:30 kita sudah siap-siap pulang supaya jam 8 bisa start dengan harapan sampai rumah sekitar jam 9. Di perjalanan pulang Akhyaar sudah tertidur sebelum kita masuk tol dalam kota. Sedangkan Dhiyaa asik bercerita kalau dia mau pulang kampung. What??? Mungkin Dhiyaa tahu istilah pulang kampung dari nanny-nya yang kadang pulang kampung. Memang sih setiap kali ada yang pulang kampung Dhiyaa selalu tanya kemana? Nanny-nya selalu jawab mau pulang kampung. Kalau Dhiyaa tanya lagi mau apa, nanny-nya jawab kalau dia pulang kampung mau lihat beberapa hal seperti sawah dan lain lain.

Nah waktu di perjalanan pulang Dhiyaa bilang mau pulang kampung, Ayah bertanya ke Dhiyaa: "Kamu mau apa pulang kampung?". Kemudian Dhiyaa menjawab: "Dhiyaa mau lihat sapi, bebek, sawah, kerbau, kodok..."

Anak-anak memang pengingat ulung dan spontan.

Friday, March 07, 2008

Aktor cilik Bunda

Mungkin kebanyakan orang tua memiliki tantangan pada saat memberikan anak kesayangannya makan. Baik itu makan pagi, siang ataupun malam. Tantangan Bunda waktu Dhiyaa masih 1 tahun adalah bahwa Dhiyaa tidak mau makan kalau nasi dan lauk dicampur. Solusinya tentu mudah. Jangan dicampur nasi dengan lauk. Biasanya Dhiyaa akan sangat appreciate (atau lebih tepatnya bisa dibilang 'dapat bekerja sama dengan sangat baik pada saat makan') apabila lauk dimakan lebih dulu.

Akhyaar lain lagi. Akhyaar bisa mengunyah lebih cepat dari Dhiyaa. Tapi tentu ada tantangan. Akhyaar sangat tidak kooperatif membuka mulut untuk suapan berikutnya. Selalu seperti itu, khususnya kalau sudah suapan-suapan terakhir. Dan Akhyaar bisa tertidur! Ya, sudah sering sekali terjadi Akhyaar tidur di akhir suapan-suapannya. Kejadian-kejadian tidur di akhir suapan ini biasanya diawali dengan kurang responsif-nya object (red: Akhyaar), mata mulai terlihat sayu, menguap dan tiba-tiba 'plek', kepalanya terkulai, mata tertutup. Tidur. Kalau Akhyaar sudah tertidur, tentu acara makan selesai dan Akhyaar dipindahkan ke tempat tidur. Namun, biasanya kurang dari lima menit Akhyaar bangun dan akan terlihat sangat segar dengan senyum lebarnya. Kemudian? Main seperti biasa!

Aktor cilik mulai beraksi

"Plek, hehehe...benar-benar aktor sejati"


Sunday, March 02, 2008

ABC, 123

A surprise on the weekend dari Dhiyaa.

Akhir minggu ini kita berempat nggak kemana-mana. Rencananya main aja di rumah, nggak ke luar Bintaro. Sabtu pagi si kakak udah pamer-pamer. Pertama kali denger Ayah nggak ngeh, tapi waktu Dhiyaa nyanyi berulang-ulang Ayah baru sadar kalau Dhiyaa sudah bisa nyanyi ABCDE... secara lengkap. Terus, makin disuruh ulang, nyanyinya makin kenceng.

Malamnya, setelah Maghrib, si Kakak lagi-lagi bikin kejutan. Kali ini Kakak Dhiyaa menghitung 1 to 10 in English. Hebat! Ayah senang sekali.

Gurunya (Bunda) senyum-senyum aja lihat muridnya beraksi.

Kalau Akhyaar?

Oh, sekarang Akhyaar sudah bisa cium Ayah, Bunda + Kakaknya, cium tangan, dadahh, bilang jatuh, panggil kakak, kiss bye. Akhyaar juga sudah mulai mau main sendiri kalau di luar. Akhyaar juga paling histeris kalau lihat laptop Ayah. Buka tutup layarnya nggak pernah cukup sekali. Kalau bangun pasti lebih dulu dari kakaknya. Akhyaar masih belajar gosok gigi. Jadinya kalau gosok gigi mesti dipegangin. Gigi Akhyaar sudah banyak. Kemarin badannya sempet panas waktu salah satu giginya tumbuh. Gigi Akhyaar besar besar kayak Ayah. Akhyaar senang sekali diajak main petak umpet dalem rumah.

Sekarang Akhyaar dan Dhiyaa lagi bobo di kamar sama Bunda. Bangunin ah!

Thursday, February 28, 2008

1 stasiun = 40,000

Hari ini Ayah memutuskan untuk pulang agak malam dari kantor karena beberapa hal yang harus dikerjakan. Singkat kata jam sudah menunjukkan pukul 7:40 malam. Berarti, tinggal 35 menit lagi sebelum kereta ekonomi terakhir ke Serpong berangkat dari Tanah Abang. Ayah sampai di stasiun Tanah Abang jam 8 kurang lima. Not bad. Masih bisa santai sedikit. Ternyata kereta ekonomi terakhir sudah nunggu di bawah. Seperti biasanya, Ayah dapet tempat duduk.

Ternyata kalau diingat-ingat lagi, bulan Februari ini Ayah jarang sekali naik kereta terakhir. Bulan Februari ini kurang lebih adalah bulan yang tidak lebih hectic dari bulan Januari dan Desember (tahun kemarin). Bulan Februari ini Ayah jarang banget pulang malam.

Ayah duduk di dekat pintu. Ada bapak-bapak duduk di sebelah sambil merokok. Oh, please..... Hari gini di tempat umum masih merokok? Oke, maunya sih komplain lebih banyak. But this is not the story.

Nggak tahu kenapa (mungkin juga karena angin sepoi2 karena duduk dekat pintu), Ayah jadi ngantuk. Nggak lama setelah jalan dari stasiun Tanah Abang Ayah sudah tidur (hehehe, habis ingetnya ya itu). Ayah terbangun ketika ada suara khas stasiun. Pas mata dibuka, yang kelihatan adalah "Sudimara", stasiun dimana Ayah harus turun. Tapi kereta sudah jalan cepat. Ya ampun!!!! Stasiun-nya udah kelewat!

Nggak ada pilihan selain nunggu kereta sampai ke stasiun berikutnya. Rawa Buntu. Perjalanan kereta dari Sudimara ke Rawa Buntu sangat gelap (maklum, sudah hampir jam 9 malam). Sampai di Rawa Buntu nggak ada angkot or what so ever. Yang ada hanya banyak tukang ojek. Yang kurang menguntungkannya lagi (red: Sialnya lagi), kebanyakan tukang ojek nggak berani anter Ayah pulang ke Bintaro. Katanya: "Wah, saya nggak berani Pak". Cuma ada 2 orang. Dua-duanya kasih tariff 40 ribu. (cek compet): Ah, untung masih ada uang. :) Akhirnya jadi deh pulang naik ojek pakai tariff 40 ribu.

Pantes aja banyak tukang ojek nggak berani. Jalanannya kebanyakan masih tanah dan nggak ada lampu serta rumah. Cuma kebun-kebun dengan banyak pohon bambu.

Dan ternyata Ayah ingat sesuatu! ini adalah malem Jumat!

Si tukang ojek diem aja di depan. Terbayang-bayang film horor, Ayah berharap bahwa ini bukan tukang ojek jadi jadian. Hahahaha. Hari gini? Daripada bengong, Ayah coba lihat ponsel, ternyata masih ada sinyal. Mending telpon anak-anak di rumah. Yang angkat Bunda. Tapi Dhiyaa langsung take over. Dhiyaa mau bicara langsung dengan papi tercintanya ini. (wihhh senengnya). Kita (Dhiyaa dan Akhyaar di rumah -- Dan Ayah masih dalam kegelapan kebun yang nggak jelas itu) ngobrol ngalor ngidul dari soal naik sepeda, buku Bening sampai minum susu. Sebelum udahan ngobrolnya, Akhyaar sudah bisa "dadahhh dadaahhhh". Membayangkan mata lucunya itu, jadi tambah pengen cepet pulang

Akhirnya sampai di rumah. Ternyata kedua ananda dan istriku tercinta masih melek semua. Jadi sempet main-main lagi deh sebelum anak-anak berangkat bobo.

What a day!



Oh. Pagi tadi pada saat Dhiyaa bangun, Bunda menawarkan Dhiyaa untuk main sepeda ke luar. Apa katanya kemudian? Kata Dhiyaa seperti ini: "Tapi Dhiyaa belum mandi, Bunda".

:)




oh ya.

Story of February 2008



Awal bulan Februari ini Ayah Bunda Dhiyaa dan Akhyaar seperti biasanya main ketempat Umi Haji di Klender. Hari itu mereka berdua kompak pakai baju jins monyet lungsuran dari kakak sepupunya yang masih kelihatan seperti baru. Waktu lagi asyik main, terdengar suara permainan anak2 yang biasanya kita sebut odong-odong. Sebelumnya di rumah Dhiyaa tidak berani naik odong2 sementara Akhyaar sebaliknya malah gak mau diturunin kalau sudah naik odong2 nich. Gak tau dari mana pas hari itu di Klender, keberanian Dhiyaa untuk naik odong2 datang. Jadi dech sehari itu mereka naik odong2 2x (pagi dan sore) yang masing2nya 5 lagu. Itu pun berhenti karena aki odong2nya abis.

Tanggal 16 Februari pas ulang tahun om Arie, Dhiyaa dan Akhyaar main ke Taman Royal. Juga sekaligus nengok ade Malik. Awalnya mereka bertiga masih diam-diaman dan malu-malu, tapi lama-lama malah malu-maluin, hehehe. Ternyata ade Malik juga senang diphoto sama kaya Akhyaar.








Nach kalau yang satu ini diphoto sama Ayah waktu ade Malik mau nyium Dhiyaa. Hehehe, Dhiyaa tampangnya lucu banget...antara malu sama ngantuk karena waktu photo ini diambil juga pas udah malam.





Saturday, February 16, 2008

Me, Bunda and the kids.

It’s almost 12:30 -- Saturday, I’m at my office (working, of course) and just about to be ready to pack my things before a friend’ message just popped up in my window. Somehow the hello discussion led to a blog discussion which then I just came to remember that: Hey, what is happening to my Hamims’ blog?

Good to know that the blog is still there. Apparently Bunda is adding few new posts. What a long break since I posted mine back in mid 2007. Kemana aja ya? What happened?

Life is so dynamic and I consider myself as a dynamic person. Back in mid 2007, I decided to pursue another challenge in a new company. Larger team, broader responsibility, new technology areas and also brand new stakeholders. And Allah is just very generous. I have spent the last 7 months of handling a very good skillful and responsive team. Lots of works, a very challenging works. And it take huge amount of adaptations. Feel very blessed about the whole this.

And what has been happening with my family is even a greater bless for me. Both Dhiyaa and Akhyaar are growing very well. Dhiyaa loves Akhyaar so much. Dhiyaa is a caring sister. She exchanges toys with Akhyaar and they both love to play together. The two also enjoys playing in a water pool.

Dhiyaa is becoming more talkative. Her collections of words are increasing. She remembers things very well. One day (on Wednesday), Bunda informs Dhiyaa that her uncle is having birthday on Saturday. Bunda told Dhiyaa that they will be going to uncle’ house by car and might need to buy a cake in between. On Friday, Bunda again ask her whether we wants to come to her uncle birthday. She said: “Yes of course, Uncle Arie is having birthday and we will be going there by car. And please don’t forget to buy the cake, Bunda”.  Dhiyaa, since her brother was born, knows exactly which toys belong to her and which ones belong to her brother. So sometimes when her brother wants to play with her toys, she quickly grab a toy (belong to her brother), and give it to him. 

Akhyaar is now walking, started on just a week after his first birthday. Akhyaar loves to play outside with his small car, pushing it all around the house area like a trolley.  He smiles to everyone and more loud than the sister. He likes water a lot. Never let the backdoor to the service area open. Otherwise he will walk there, grab everything he like and after that play with the water.  He knows how to clap hands, shake hands, give me 5 and many others. Akhyaar likes to look at books, too. And when we read him a story, he is paying a full attention.  He likes to play with Dhiyaa. And chasing cats, too.  When I call home, not only Dhiyaa is talking but Akhyaar is now start to talk and scream on the phone.

And now, after Akhyaar is walking, we are planning for his first trip to Taman Safari. We hope he’s gonna like it. And after that, we are planning to go for a 4 days holiday. Maybe in Bali.  It’s been 3 years since Ayah and Bunda last visit there. And next we will be coming with our children, our very first holiday off Java island.

Things are going very well. Alhamdulillah.


Ayah.