Lilypie 2nd Birthday Ticker
Lilypie 1st Birthday Ticker

Sunday, March 02, 2008

ABC, 123

A surprise on the weekend dari Dhiyaa.

Akhir minggu ini kita berempat nggak kemana-mana. Rencananya main aja di rumah, nggak ke luar Bintaro. Sabtu pagi si kakak udah pamer-pamer. Pertama kali denger Ayah nggak ngeh, tapi waktu Dhiyaa nyanyi berulang-ulang Ayah baru sadar kalau Dhiyaa sudah bisa nyanyi ABCDE... secara lengkap. Terus, makin disuruh ulang, nyanyinya makin kenceng.

Malamnya, setelah Maghrib, si Kakak lagi-lagi bikin kejutan. Kali ini Kakak Dhiyaa menghitung 1 to 10 in English. Hebat! Ayah senang sekali.

Gurunya (Bunda) senyum-senyum aja lihat muridnya beraksi.

Kalau Akhyaar?

Oh, sekarang Akhyaar sudah bisa cium Ayah, Bunda + Kakaknya, cium tangan, dadahh, bilang jatuh, panggil kakak, kiss bye. Akhyaar juga sudah mulai mau main sendiri kalau di luar. Akhyaar juga paling histeris kalau lihat laptop Ayah. Buka tutup layarnya nggak pernah cukup sekali. Kalau bangun pasti lebih dulu dari kakaknya. Akhyaar masih belajar gosok gigi. Jadinya kalau gosok gigi mesti dipegangin. Gigi Akhyaar sudah banyak. Kemarin badannya sempet panas waktu salah satu giginya tumbuh. Gigi Akhyaar besar besar kayak Ayah. Akhyaar senang sekali diajak main petak umpet dalem rumah.

Sekarang Akhyaar dan Dhiyaa lagi bobo di kamar sama Bunda. Bangunin ah!

Thursday, February 28, 2008

1 stasiun = 40,000

Hari ini Ayah memutuskan untuk pulang agak malam dari kantor karena beberapa hal yang harus dikerjakan. Singkat kata jam sudah menunjukkan pukul 7:40 malam. Berarti, tinggal 35 menit lagi sebelum kereta ekonomi terakhir ke Serpong berangkat dari Tanah Abang. Ayah sampai di stasiun Tanah Abang jam 8 kurang lima. Not bad. Masih bisa santai sedikit. Ternyata kereta ekonomi terakhir sudah nunggu di bawah. Seperti biasanya, Ayah dapet tempat duduk.

Ternyata kalau diingat-ingat lagi, bulan Februari ini Ayah jarang sekali naik kereta terakhir. Bulan Februari ini kurang lebih adalah bulan yang tidak lebih hectic dari bulan Januari dan Desember (tahun kemarin). Bulan Februari ini Ayah jarang banget pulang malam.

Ayah duduk di dekat pintu. Ada bapak-bapak duduk di sebelah sambil merokok. Oh, please..... Hari gini di tempat umum masih merokok? Oke, maunya sih komplain lebih banyak. But this is not the story.

Nggak tahu kenapa (mungkin juga karena angin sepoi2 karena duduk dekat pintu), Ayah jadi ngantuk. Nggak lama setelah jalan dari stasiun Tanah Abang Ayah sudah tidur (hehehe, habis ingetnya ya itu). Ayah terbangun ketika ada suara khas stasiun. Pas mata dibuka, yang kelihatan adalah "Sudimara", stasiun dimana Ayah harus turun. Tapi kereta sudah jalan cepat. Ya ampun!!!! Stasiun-nya udah kelewat!

Nggak ada pilihan selain nunggu kereta sampai ke stasiun berikutnya. Rawa Buntu. Perjalanan kereta dari Sudimara ke Rawa Buntu sangat gelap (maklum, sudah hampir jam 9 malam). Sampai di Rawa Buntu nggak ada angkot or what so ever. Yang ada hanya banyak tukang ojek. Yang kurang menguntungkannya lagi (red: Sialnya lagi), kebanyakan tukang ojek nggak berani anter Ayah pulang ke Bintaro. Katanya: "Wah, saya nggak berani Pak". Cuma ada 2 orang. Dua-duanya kasih tariff 40 ribu. (cek compet): Ah, untung masih ada uang. :) Akhirnya jadi deh pulang naik ojek pakai tariff 40 ribu.

Pantes aja banyak tukang ojek nggak berani. Jalanannya kebanyakan masih tanah dan nggak ada lampu serta rumah. Cuma kebun-kebun dengan banyak pohon bambu.

Dan ternyata Ayah ingat sesuatu! ini adalah malem Jumat!

Si tukang ojek diem aja di depan. Terbayang-bayang film horor, Ayah berharap bahwa ini bukan tukang ojek jadi jadian. Hahahaha. Hari gini? Daripada bengong, Ayah coba lihat ponsel, ternyata masih ada sinyal. Mending telpon anak-anak di rumah. Yang angkat Bunda. Tapi Dhiyaa langsung take over. Dhiyaa mau bicara langsung dengan papi tercintanya ini. (wihhh senengnya). Kita (Dhiyaa dan Akhyaar di rumah -- Dan Ayah masih dalam kegelapan kebun yang nggak jelas itu) ngobrol ngalor ngidul dari soal naik sepeda, buku Bening sampai minum susu. Sebelum udahan ngobrolnya, Akhyaar sudah bisa "dadahhh dadaahhhh". Membayangkan mata lucunya itu, jadi tambah pengen cepet pulang

Akhirnya sampai di rumah. Ternyata kedua ananda dan istriku tercinta masih melek semua. Jadi sempet main-main lagi deh sebelum anak-anak berangkat bobo.

What a day!



Oh. Pagi tadi pada saat Dhiyaa bangun, Bunda menawarkan Dhiyaa untuk main sepeda ke luar. Apa katanya kemudian? Kata Dhiyaa seperti ini: "Tapi Dhiyaa belum mandi, Bunda".

:)




oh ya.

Story of February 2008



Awal bulan Februari ini Ayah Bunda Dhiyaa dan Akhyaar seperti biasanya main ketempat Umi Haji di Klender. Hari itu mereka berdua kompak pakai baju jins monyet lungsuran dari kakak sepupunya yang masih kelihatan seperti baru. Waktu lagi asyik main, terdengar suara permainan anak2 yang biasanya kita sebut odong-odong. Sebelumnya di rumah Dhiyaa tidak berani naik odong2 sementara Akhyaar sebaliknya malah gak mau diturunin kalau sudah naik odong2 nich. Gak tau dari mana pas hari itu di Klender, keberanian Dhiyaa untuk naik odong2 datang. Jadi dech sehari itu mereka naik odong2 2x (pagi dan sore) yang masing2nya 5 lagu. Itu pun berhenti karena aki odong2nya abis.

Tanggal 16 Februari pas ulang tahun om Arie, Dhiyaa dan Akhyaar main ke Taman Royal. Juga sekaligus nengok ade Malik. Awalnya mereka bertiga masih diam-diaman dan malu-malu, tapi lama-lama malah malu-maluin, hehehe. Ternyata ade Malik juga senang diphoto sama kaya Akhyaar.








Nach kalau yang satu ini diphoto sama Ayah waktu ade Malik mau nyium Dhiyaa. Hehehe, Dhiyaa tampangnya lucu banget...antara malu sama ngantuk karena waktu photo ini diambil juga pas udah malam.





Saturday, February 16, 2008

Me, Bunda and the kids.

It’s almost 12:30 -- Saturday, I’m at my office (working, of course) and just about to be ready to pack my things before a friend’ message just popped up in my window. Somehow the hello discussion led to a blog discussion which then I just came to remember that: Hey, what is happening to my Hamims’ blog?

Good to know that the blog is still there. Apparently Bunda is adding few new posts. What a long break since I posted mine back in mid 2007. Kemana aja ya? What happened?

Life is so dynamic and I consider myself as a dynamic person. Back in mid 2007, I decided to pursue another challenge in a new company. Larger team, broader responsibility, new technology areas and also brand new stakeholders. And Allah is just very generous. I have spent the last 7 months of handling a very good skillful and responsive team. Lots of works, a very challenging works. And it take huge amount of adaptations. Feel very blessed about the whole this.

And what has been happening with my family is even a greater bless for me. Both Dhiyaa and Akhyaar are growing very well. Dhiyaa loves Akhyaar so much. Dhiyaa is a caring sister. She exchanges toys with Akhyaar and they both love to play together. The two also enjoys playing in a water pool.

Dhiyaa is becoming more talkative. Her collections of words are increasing. She remembers things very well. One day (on Wednesday), Bunda informs Dhiyaa that her uncle is having birthday on Saturday. Bunda told Dhiyaa that they will be going to uncle’ house by car and might need to buy a cake in between. On Friday, Bunda again ask her whether we wants to come to her uncle birthday. She said: “Yes of course, Uncle Arie is having birthday and we will be going there by car. And please don’t forget to buy the cake, Bunda”.  Dhiyaa, since her brother was born, knows exactly which toys belong to her and which ones belong to her brother. So sometimes when her brother wants to play with her toys, she quickly grab a toy (belong to her brother), and give it to him. 

Akhyaar is now walking, started on just a week after his first birthday. Akhyaar loves to play outside with his small car, pushing it all around the house area like a trolley.  He smiles to everyone and more loud than the sister. He likes water a lot. Never let the backdoor to the service area open. Otherwise he will walk there, grab everything he like and after that play with the water.  He knows how to clap hands, shake hands, give me 5 and many others. Akhyaar likes to look at books, too. And when we read him a story, he is paying a full attention.  He likes to play with Dhiyaa. And chasing cats, too.  When I call home, not only Dhiyaa is talking but Akhyaar is now start to talk and scream on the phone.

And now, after Akhyaar is walking, we are planning for his first trip to Taman Safari. We hope he’s gonna like it. And after that, we are planning to go for a 4 days holiday. Maybe in Bali.  It’s been 3 years since Ayah and Bunda last visit there. And next we will be coming with our children, our very first holiday off Java island.

Things are going very well. Alhamdulillah.


Ayah.

Friday, October 05, 2007

Pictures of September 07

Akhyaar kena cacar air. Kata dokternya kalau kena cacar air justru harus mandi agar virus cacar air yang notabennya virus kulit cepat hilang. :D Beda kan sama jaman dulu

Akhyaar sudah mulai senang naik mobil-mobilan bareng Dhiyaa

Kakak Adik bobo bareng pakai baju kembaran, bisa tukaran posisi dipagi harinya tanpa ada yang nangis...hehehe...hebat sekali

Tuesday, August 14, 2007

Hamim Juniors back to home

Sejak tanggal 6 Agustus 2007 Dhiyaa statusnya cuti dari Keenkids, karena Ayah Bunda lagi coba menggunakan jasa baby sitter juga untuk Dhiyaa. Jadi sekarang Mereka berdua Dhiyaa dan Akhyaar setiap hari main bersama di rumah.

Alasan Dhiyaa harus cuti dari Keenkids terlebih karena Ayah Bunda ingin punya waktu dengan Akhyaar yang sudah lebih dulu dirumah. Dengan dia cuti dari Keenkids, Ayah Bunda bisa lebih siangan berangkat ke kantor...dan pulangnya juga bisa lebih cepat.

Terus terang Ayah Bunda sedih juga waktu mengambil keputusan ini, karena Dhiyaa selama di Keenkids perkembangannya sangat bagus...terutama sekali lebih kelihatan mandiri. Dan disana (KK) dia setiap harinya main dengan lebih dari 25 anak balita, jadi pastinya Dhiyaa tambah senang banget.

Ayah Bunda berdoa semoga langkah yang Ayah Bunda ambil ini tidak salah. Tentunya Ayah Bunda lebih extra hati-hati mengawasi kedua BS dirumah, dan juga mesti rajin-rajin ngecek kerumah berhubung dirumah hanya ada BSs dan Hamim Juniors. Semoga Allah selalu melindungi mereka berdua. Amin



Karena di Keenkids seminggu sekali Dhiyaa sudah pasti dapat jadwal berenang, sekarang Ayah Bunda harus rajin juga ngajak Dhiyaa berenang di komplek. And guess what....sekarang Dhiyaa makin berani nyebur ke air...sudah lebih berani dari Bunda yang memang gak bisa berenang :P



Akhyaar yang tambah senang karena jadi sering main sama kakaknya.

Piknik ke Dufan

Minggu kemarin tanggal 12 Agustus 2007, Ayah Bunda, Dhiyaa, Akhyaar, dan BSs piknik ke Dufan. Kebetulan Bunda ada acara piknik dari kantor, jadinya tiket masuk untuk orang dan makan siangnya jadi gratis dech. Ini foto-foto diacara pikinik tersebut:


Dhiyaa, kok genit banget sich kamu nak!



Akhyaar, jangan diplototin donk kameranya!


Akhyaar lagi duduk di stroller, nunggu Dhiyaa yang mau naik wahana


Dhiyaa naik komedi putar dengan tampang ngantuknya


Secara keseluruhan, piknik kami pertama ke Dufan ini lancar. Walaupun Dhiyaa cuma bisa naik dua wahana, Burung tempur (yang satu ini Dhiyaa sampai naik dua kali) dan komedi putarnya. Tapi Bunda sudah pesan sama Ayah, kalau next time kita mau ke Dufan....kita berdua harus cuti dari kantor...jadi bisa hari kerja dan gak rame dech di Dufannya. Berarti kira-kira paling cepat setahun lagi....hehehe...soalnya Ayah baru dapat cuti tahun depan, maklum yang baru pindah perusahaan baru.








Wednesday, July 11, 2007

Another step for us


Bagaimana kabar Dhiyaa dan Akhyaar? Apakah kegiatan mereka di Daycare masih berlanjut?

Per bulan Juli ini, Akhyaar sudah tidak bergabung lagi di Daycare dengan beberapa alasan dan juga pertimbangan-pertimbangan yang telah kami diskusikan. Setelah tiga minggu bergabung dengan Daycare, Akhyaar ketularan flu batuk pilek dari Dhiyaa. Sampai seminggu flu tersebut tidak kunjung sembuh, itupun kemudian dilanjut dengan kambuhnya alergi plus infeksi saluran pencernaan. Awal bulan, tepatnya tanggal 2 Juli kemarin, Akhyaar konsultasi ke dokter spesialis pencernaan. Oleh dokter tersebut karena alerginya, Akhyaar dianjurkan untuk diet dan hanya boleh mengkonsumsi susu kedelai, bubur tepung beras dan buah pisang sampai usianya genap 6 bulan. Karena sebelumnya Akhyaar pernah diidentifikasikan alergi pisang oleh Ayah Bunda, so untuk sementara selama seminggu Akhyaar cuma dapat makan tambahan bubur tepung beras tanpa campuran apapun kecuali susu kedelainya sampai merah-merah dimukanya hilang.
Karena Ayah sangat khawatir Akhyaar kecapaian dengan rute perjalanan pulang pergi dari rumah ke Daycare dan sebaliknya, jadi diputuskan untuk mencoba menggunakan jasa babysitter dengan supervisi minimal 3 hari dari Eyangnya (Mamanya Bunda). Kalau kata UmiHaji (Uminya Ayah), anak kecil dijaga malaikat, jadi tidak perlu takut meninggalkan sendiri dengan babysitter. Well, ok kalau begitu, Ayah Bunda Bismillah saja. Alhamdulillah tanggal 4 kita sudah bisa menjemput babysitter dari yayasan yang disearch sama Ayah di internet. Setelah selama hampir seminggu merasa nyaman dengan babysitter, Ayah baru menginfokan ke Daycare bahwa Akhyaar diputuskan untuk tidak melanjutkan keanggotaan di Daycare dengan alasan utama jarak perjalanan yang jauh. Untungnya Manager di Daycare bisa memaklumi hal ini. :D

Bagaimana dengan Dhiyaa? Sampai saat ini Dhiyaa masih bergabung dengan Daycare. Tiap pagi kami bertiga (Ayah Bunda dan Dhiyaa) tetap berangkat jam 5:30 pagi, tapi kali ini Ayah Bunda tidak perlu khawatir capek nyetir mobilnya, karena bulan ini juga kami mulai mencoba menggunakan jasa supir.

Terus bagaimana perkembangan mereka dengan situasi yang baru ini?
Akhyaar sejak diet mukanya sudah kembali bersih lagi dan sudah tidak ”BAB” yang berlendir lagi. Dirumah sama babysitter nya juga cepat akrab dan tidak rewel. Paling rewel kalau pas disuruh makan bubur tepung berasnya, karena memang tidak ada rasanya (sabar ya Akhyaar, semoga pas 6 bulan menu diet kamu sudah boleh nambah yang enak-enak sama dokternya). Setelah seminggu diet dengan tepung beras saja, baru sekali Akhyaar berani disuapin dengan pisang. Tapi cukup satu kali dulu dan besoknya tidak lagi...supaya bisa lihat apa memang benar alergi pisang atau tidak. Berguling dan merayap kesana kemari sudah fasih. Sekarang ini lagi senangnya belajar merangkak. Selain itu Akhyaar kalau lagi didekat Dhiyaa paling senang godain Dhiyaa, nyamperin terus maunya dekat-dekat kakaknya. Kalau kata kakak-kakak di Daycare, Akhyaar mukanya itu muka iseng (wah sama donk kaya kakaknya).

Dan kalau Dhiyaa, minggu terakhir ini kalau kita tinggal di Daycare sudah tidak nangis lagi pas Ayah Bunda mau berangkat kantor. Kalau pas dijemput juga tidak langsung pengen pulang. Sudah lebih berani negur teman-temannya di Daycare, sudah bisa menghitung satu sampai sepuluh (walaupun satu dan enam pasti gak disebut), sudah sering cium tangan dan dada kalau mau pergi dan yang pasti lagi perbendaharaan katanya tambah banyak. Kalau dimobil pas waktunya pulang juga udah jarang nangis...tapi lebih sering ngoceh dan bercanda. Terus kalau dirumah, sudah bisa disuruh taruh atau ambil barang, sudah bisa makan sendiri, kadang-kadang kalau lagi benar tiap sejam sekali copot celana sendiri dan minta pipis dikamar mandi.

Perbendaharaan kata Dhiyaa sampai saat ini:
Angun=bangun, antuk=ngantuk, bobo, mimi=minum, mamam=makan, ayur=sayur, itan=ikan, acem=asem, alon=balon, cicak, tucing/mpus=kucing, anjing/guguk, kodok, gajah, ngabur=kabur, wawa=ketawa, asah=basah, awah=bawah, atas, alon=balon, mobing=mobil, otoy=motor, totoy=kotor, tuwah=tumpah, ces=ngeces, tatang=kacang, tue, kowah=sekolah, epan=depan, akang=belakang, ndamau=gak mau, ndaa=bunda, ayah, ade, ayan=akyaar, eyas=gelas, endo’=sendok, yamin=vitamin, obat, atuk=batuk, umi, yaji=ayah haji, eyang, om, pak, bu, tum=assalammualaikum, lah=bismillah/alhamdulillah, olat=shalat, awoh=Allah, ajan=adzan, ace=air conditioner, tipi=tv, duduk, luay=luar, acuk=masuk, tajet=kaget, atut=takut, bola, jam, tas, cucu=susu, patu=sepatu, candal=sandal, speda=sepedal, tutup, buta=buka, ain=main, api=sapi, tuda=kuda, pipis, pup, andi=mandi, abun=sabun, ail=air, awat=pesawat, tuyis=tulis, aca=baca, uku=buku, tos=ngajak tos, endong=minta gendong, lepas, copot, naik, tuyun=turun, apa, mana, yana=celana, ate=pakai, cudah=sudah, habis, catu=satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, deyapan=8, cembiyan=9, cepuyuh=10, epok=depok, puwang=pulang, umah=rumah, tuping=kuping, ata=mata, hidung, pipi, ambut=rambut, tayik=tarik, nyantut=nyangkut, tepon=telpon, epon=handphone, hayo=halo, DHIYAA=nyebut namanya sendiri, dan masih banyak lagi.

Semoga selama Dhiyaa bergabung di Daycare dia bisa mengambil manfaat-manfaatnya. Dan Akhyaar juga bisa lebih nyaman dirumah ditemani dengan babysitter.
Ayah Bunda akan terus mencari terobosan-terobosan supaya Dhiyaa sama Akhyaar dapat lebih comfortable menjalani hari2nya, dan tetap tidak kurang kasih sayang dari Ayah Bunda.

Amin.

Wednesday, June 13, 2007

Drive all the way home by myself

Sudah seminggu Bunda nyetir mobil dari KK ke Rumah, tapi masih di supervise sama Ayah dan lagian ada 2 anak kecil gitu lho. Waktu Ayah cerita ketemennya bahwa targetnya adalah Bunda bisa nyetir mobil sendiri dari KK ke Rumah dengan membawa 2 Anak, temennya bilang kalau itu tidak mungkin. Bunda penasaran juga, bisa gak yah? Selama seminggu pulang bareng ber-4 saja selalu heboh...dan pernah sekali Ayah sampai kesel banget karena Dhiyaa terus nangis sepanjang jalan, eh dimarahin malah tambah parah nangisnya dan ujung2nya sampai muntah.

Nah hari selasa kemarin tanggal 12 Juni, sudah direncanakan untuk mencoba apakah Bunda bisa atau tidak nyetir mobil sendiri dengan dua anak tanpa supervisi dari Ayah. Kebetulan hari itu Bunda ada DRM dikantor, jadi yang biasanya pulang jam 16 sore baru bisa pulang jam 16.30. Tapi karena TransJakarta lancar banget, jadi sampai di KK jam 5 lebih dikit. Di KK, Bunda minta kakak pengasuh untuk menyiapkan barang2 untuk dibawa pulang, kakak pengasuh nanya apa Bunda mau dipesankan taxi seperti hari sebelumnya (memang beberapa hari sebelumnya Bunda pernah minta dipesankan taxi untuk membawa kami bertiga ke kantor Ayah), tapi Bunda bilang tidak usah karena Bunda akan bawa mobil sendiri. Kakak pengasuh langsung bingung dan nanya apakah Bunda bisa bawa sendiri dengan dua anak, dan Bunda dengan santainya jawab ”ini baru mau dicoba” :D

Akhyaar duduk di car seat di belakang Bunda, sedangkan Dhiyaa duduk disamping Bunda pakai seatbelt dan sudah megang makanan kecil yang sengaja Bunda beli supaya Dhiyaa bisa tenang. Jam 17:30 tepat pada saat Bunda starter mobil, Ayah telpon tanya situasi....hehehe ”ini baru mau jalan Ayah”. Perjalanan dari KK lewat semanggi-sudirman-blok m-radio dalam sangat lancar, aman dan nyaman. Tapi kemudian Akyaar start to cry (sudah jam 18.00 jamnya Akhyaar nyusu), Dhiyaa mulai gak betah duduk dan minta dilepas seatbelt. Bunda coba mengalihkan perhatian Akyaar dengan membunyikan mainan yang sengaja Bunda gantung dibelakang kepala Bunda dekat blower belakang.Beberapa kali Akhyaar bisa dialihkan perhatian, tapi Dhiyaa ternyata minta di puk2 (kebiasaan kalau udah ngantuk nich) jadi dech Bunda tangannya bolak-balik, tangan kiri pegang stir tangan kanan bunyiin mainan untuk berhentiin nangisnya Akhyaar dan terus ganti tangan kanan pegang stir tangan kiri puk2 Dhiyaa supaya gak nangis. Bayangin itu terjadi di segmen radio dalam-pondok indah yang lagi macet2nya. Sampai akhirnya Bunda gak bisa melakukan perpindahan tangan dengan cepat dan dua2nya nangis kencang. So Bunda ambil keputusan untuk lebih pilih puk2 Dhiyaa supaya diam, gak nangis dan gak banyak gerak karena Dhiyaa tidak duduk di car seat dan dapat bebas bergerak kemana pun semaunya. Walhasil Akhyaar nangis tambah kencang. Tapi Bunda cuma ketawa dalam hati saja, soalnya yang ada dipikiran Bunda adalah kalau Ayah ada diposisi Bunda saat ini, yang ada mungkin Ayah langsung ngebut bawa mobilnya, sambil pasang muka ngambek dan dua2nya tambah nangis kencang dech. Dari pondok indah-pondok pinang Bunda puk2 Dhiyaa sementara Akhyaar terus nangis. Waktu mau masuk tol TB Simatupang Bunda lihat Dhiyaa sudah tertidur dan guess what...Akhyaar juga berhenti nangis :D

Setelah melewati pintu tol masuk, Bunda menepi dulu untuk pasang seatbelt Dhiyaa karena kalau di tol kan jalannya minimal harus 60km/hour. Lihat ke car seat ternyata Akhyaar udah tertidur juga. Alhamdulillah, dari tol sampai rumah perjalanan jadi lebih lancar dan tenang. Sampai dirumah jam 18:45, Bunda tambah bisa ketawa senang dalam hati, karena ini berarti apa yang dibilangin temennya Ayah salah besar....hehehe, iya gak Yah?

Friday, June 08, 2007

1st week on day care for Dhiyaa and Akhyaar



Bulan Juni ini Dhiyaa dan Akhyaar mulai menjalani hari2 di Keenkids Park Royale. Malam senin Bunda sudah sibuk prepare semua stuff mereka berdua, masing-masing satu tas gede karena menurut buku panduan personal belongings yang harus dibawa lumayan juga (baju minimal 10, celana minimal 15, underware minimal 15, belum lagi perlengkapan mandi dan tidur, susu + botolnya). Selesai dipacking Bunda jadi kepikiran juga, kalau sehari saja minimal segitu banyak berarti mesti punyak stock banyak dirumah yang untungnya memang hari sebelumnya kita udah beli2 pakaian baru untuk stock dirumah. But guess what, setelah sampai di Keenkids dah lihat barang2 yang di unpack ke lemari masing2 anak, ternyata semua itu jatah untuk seminggu (oalaaah). Jadi tiap harinya kita bawa pulang pakaian kotor saja, sementara sisanya disimpan di Keenkids, dan kalaupun ada yang kurang pasti pengasuhnya akan tulis dibuku laporan barang apa saja yang harus kita bawa besoknya.

Setiap pagi kita berangkat dari rumah jam 5:30, Dhiyaa dan Akhyaar tidak mandi, jadi pakai baju tidur saja + diaper langsung berangkat. Ayah yang nyetir mobilnya sementara Bunda kasih susu ke Akhyaar dan Dhiyaa nyusu sendiri di car seat-nya. Sampai di Keenkids sekitar jam 6:30. Hari pertama Dhiyaa datang ke Keenkids tanggal 4 Juni 2007, dia langsung senang sama mainan2 disana sampai AyahBunda pergi dia juga tidak sadar karena sibuk dengan mainan disana. Kalau Akhyaar karena masih belum ngerti dan memang pada dasarnya sama siapa saja mau…ya tenang2 saja.

Karena baru hari pertama, Ayah sedikit belum tenang, jadi dech nyuruh Bunda telp ke Keenkids untuk ngecheck status anak2. Bunda telpon jam 9 ternyata Akhyaar udah lagi bobo dan Dhiyaa lagi main ke playground. Pengasuhnya juga bilang kalau mereka berdua enggak nangis (wah memang nich Dhiyaa kalau gak AyahBunda-nya ternyata bisa mandiri, coba kalau lagi ada AyahBunda wah manjanya minta ampun)

Nah giliran pulangnya nich yang report. Bunda dari kantor jam 4 sore teng naik transjakarta, eh baru sampai di Keenkids 1 jam kemudian. Karena rencana kedepannya setiap pulang dari Keenkids, Bunda hanya bertiga dengan anak2, so...walaupun bareng sama Ayah diminggu pertama ini, tapi tetap saja yang nyetir pulangnya Bunda. Yang susahnya Dhiyaa kalau lihat Bunda-nya yang nyetir malah pengen duduk sama Bunda-nya...lho gimana caranya? Kalau ditaruh di car seat gak tau kenapa gak betah aja kalau pas pulang...mungkin karena masih pengen main kali ya. Nah kalau gak didudukin di car seat, jadi dech Dhiyaa bolak-balik di mobil duduk di depan di belakang dan ngoceh terus sepanjang perjalanan (yang satu ini jadi buat Dhiyaa tambah lucu banget). Btw, gak tau kenapa di 3 hari pertama tiap mau pulang dari Keenkids...eeehhhh....pas ada yang ulang tahun...jadi dech jam pulangnya ngundur.

Diluar kerepotan itu semua, Bunda senang karena Dhiyaa yang notabennya lagi susah makan makanan utama, cuma hari pertama saja yang makanannya gak habis, tapi hari berikutnya Alhamdulillah habis terus. Komentar para pengasuh di Keenkids tentang Dhiyaa sama Akhyaar juga buat Bunda senang dan berpikir positif. Komentar pengasuh mengenai Akhyaar: ramah, senang diajak ngobrol, senang bercanda, murah senyum, sudah guling2. Kalau komentar tentang Dhiyaa: gak bisa duduk diam, pintar, sayang sama adiknya (walaupun di Keenkids ruang toddler sama baby terpisah tapi tiap bangun dari tidur siang atau habis nyusu, Dhiyaa selalu nyamperin ke ruangan baby negur adiknya). Memang sebelum masuk TPA Dhiyaa juga udah bisa manggil Akhyaar dengan sebutan ”ahyan”, ”pukpuk” Akhyaar yang dalam kondisi tengkurap sehabis nyusu, dan bilang ”cep cep” sambil pukpuk kalau Akhyaar nangis.Selama seminggu ini Dhiyaa sudah ikut kegiatan english clash, story telling, drawing class. Kemarin Bunda test hitung one two three sudah bisa lho. Berhubung dari Keenkids sudah dikasih makan sore dan dimandiin, jadinya kalau sampai rumah sudah malam pun tinggal nidurin saja.

AyahBunda tetap akan lihat perkembangan Dhiyaa dan Akhyaar minggu ke minggu selama mengikuti daycare ini, kalau memang berkembang ke arah yang positif dan AyahBunda ada rejeki yang memang untuk mereka berdua, tentunya AyahBunda enggak segan-segan untuk melanjutkan.