Bulan depan Dhiyaa dan Akhyaar mulai masuk TPA. Artinya Ayah dan Bunda harus pinter-pinter bikin strategi antar jemput. Intinya sih Bunda harus bisa bawa mobil sendiri just in case Ayah perlu pulang malem dari kantor (a.k.a Bunda nggak boleh lembur, harus selalu pulang on time). So untuk membiasakan nyetir sendiri (bukan disopirin), hari ini Bunda mulai ‘latihan’ nyetir mobil dari garasi sampai kantornya Bunda. :)
Supaya Bunda nggak grogi ketemu banyak kendaraan lain di jalan, kita berangkat jam 5:30 teng. Alhamdulillah di jalan lancar. Ternyata Bunda cukup lihai dan berani, apalagi kalau jalanan kosong. Di tol aja Bunda berani bawa sampai 90kmph (untung pakai safety belt). Sampai kantornya Bunda kira-kira jam setengah tujuh pagi. Lumayan banget, paling kalau Ayah yang bawa bedanya Cuma 10 menit.
Bunda hari ini terima banyak ‘kritik’ dari Ayah. Tapi Ayah seneng kok, ternyata Bunda bisa nyetir lebih baik dari yang Ayah bayangkan. :)


Tuesday, May 15, 2007
Wednesday, May 09, 2007
Akhyaar mulai tengkurap, Dhiyaa mau ke TPA
Semalem Ayah dan Bunda pertama kali lihat Akhyaar pindah dari posisi terlentang ke posisi tengkurap. It was a very surprising moment. Nggak Cuma sekali, tapi Akhyaar terus terusan pindah ke posisi tengkurap kalau kita kembalikan ke posisi terlentangnya. Ayah dan Bunda seneng banget. Minggu sebelumnya Akhyaar baru bisa miring-miring sedikit. Tapi semalem, pindah dari posisi terlentang ke posisi tengkurapnya udah fasih banget. Alhamdulillah. Mudah-mudahan Akhyaar bisa lekas merangkak. Setelah bisa tengkurap sendiri, Akhyaar juga sudah bisa angkat kepalanya tinggi-tinggi. Sudah bisa nengok kanan kiri waktu kepalanya diangkat.
Di rumah, Dhiyaa sudah deket banget sama Akhyaar. Malah kadang-kadang kalo Dhiyaa lagi main sama Akhyaar, Ayah dan Bunda nggak boleh deket-deket. Apalagi kalo pake cium-cium, kakak Dhiyaa pasti teriak-teriak atau nangis. Pokoknya adik Akhyaar Cuma boleh buat kakak. Kalau tidur juga kakak Dhiyaa maunya deket-deket adik. Adik yang sekarang tidurnya sudah straight dan tenang sih Cuma diem-diem aja, walaupun ada tangan kakak di kepalanya, atau kaki kakak di perutnya.
Bulan depan rencananya Dhiyaa mulai masuk TPA. Kebetulan Bunda berhasil menemukan TPA yang deket sama kantor Ayah dan Bunda. Pengennya kita sih, Akhyaar sekalian masuk TPA yang sama, sekarang kita sedang tunggu available seat untuk Akhyaar. Ayah dan Bunda sudah survey ke TPA yang letaknya di jalan Gatot Subroto ini. Tempatnya luas dan bersih (sangat penting). Kriteria yang lain adalah mereka punya banyak kegiatan berkelompok, yang mudah-mudahan bagus untuk Dhiyaa dan Akhyaar.
Di rumah, Dhiyaa sudah deket banget sama Akhyaar. Malah kadang-kadang kalo Dhiyaa lagi main sama Akhyaar, Ayah dan Bunda nggak boleh deket-deket. Apalagi kalo pake cium-cium, kakak Dhiyaa pasti teriak-teriak atau nangis. Pokoknya adik Akhyaar Cuma boleh buat kakak. Kalau tidur juga kakak Dhiyaa maunya deket-deket adik. Adik yang sekarang tidurnya sudah straight dan tenang sih Cuma diem-diem aja, walaupun ada tangan kakak di kepalanya, atau kaki kakak di perutnya.
Bulan depan rencananya Dhiyaa mulai masuk TPA. Kebetulan Bunda berhasil menemukan TPA yang deket sama kantor Ayah dan Bunda. Pengennya kita sih, Akhyaar sekalian masuk TPA yang sama, sekarang kita sedang tunggu available seat untuk Akhyaar. Ayah dan Bunda sudah survey ke TPA yang letaknya di jalan Gatot Subroto ini. Tempatnya luas dan bersih (sangat penting). Kriteria yang lain adalah mereka punya banyak kegiatan berkelompok, yang mudah-mudahan bagus untuk Dhiyaa dan Akhyaar.
Wednesday, March 28, 2007
Ulang tahun kedua

Nggak terasa, bulan ini kami (Ayah-Bunda) sudah 2 tahun menikah. Pacarannya sih...hehehe, lebih lama dari itu. Ayah ambil cuti 1 hari untuk nemenin Bunda yang masih cuti melahirkan. Rencananya kita mau jalan-jalan berdua aja. Tapi kayaknya jalan berdua aja nggak seru, kurang rame karena nggak ada Dhiyaa dan Akhyaar. So akhirnya kita jalan dengan Akhyaar dan Dhiyaa. Kita pergi ke Bogor yang deket dari rumah (Cuma 1 jam) karena ada Kebun Raya Bogor (KRB) dan banyak tempat makan+jajan.
Supaya terhindar dari macetnya orang-orang berangkat kerja, kita berangkat jam 8 pagi. Dan terbukti kalau tol lagi kosong memang Bintaro-Bogor bisa dicapai 1 jam kurang. Fantastic! Tempat yang pertama kita kunjungi adalah KRB. Sebelumnya, Ayah pernah ke KRB ini waktu ada company program. Sedangkan Bunda? Aha, ternyata dalam hal ini Bunda sama aja dengan Dhiyaa dan Akhyaar, sama-sama belum pernah ke KRB. KRB masih bagus (bangeettttt). Tempatnya luas, banyak pohon-pohon, hijau, bersih. Dan yang lebih asik lagi, kalau weekdays ternyata kendaraan boleh masuk KRB dan parkir dimana aja (kecuali di atas rumput, tentunya --- ini pesennya petugas di tempat ticketing). J Setelah keliling2 pakai mobil, kita parkir dan duduk-duduk di taman. Ini sih betul-betul piknik karena Bunda nggak lupa bawa makanan kecil dan tiker (tikar, maksudnya). Dhiyaa ketemu tempat yang luas? Ya begitulah, ke sana, ke mari, minta beli bola (ini bola yang kelima!!) dan nggak lupa main air sampai celananya basah. Sedangkan Akhyaar yang masih 2 bulan baru bisa menikmati KRB dengan Bunda aja di atas tiker. Untung Ayah nggak lupa bawa kursinya Akhyaar. Jadi Akhyaar bisa duduk males-malesan ditemenin Bunda.
Karena ini adalah piknik kita yang pertama (dengan dua anak), maka Bunda memutuskan untuk nggak bawa makanan besar. Apalagi setelah tahu bahwa di tengah KRB itu ada restoran (or kafe) yang katanya sih not bad, wah Bunda tambah yakin untuk nggak bawa makanan. Hehehe. Kafenya bagus banget, ada di pinggir tamannya KRB. Masakannya juga variatif (sampai bingung milihnya). Setelah makan siang kita jalan-jalan keliling Bogor sambil cari makanan buat dibawa pulang. Akhirnya, setelah menelusuri berbagai jalan, ketemu juga toko asinan bogor dan roti unyil (yang bikin Bunda penasaran). Ternyata di tempat asinan jual toge goreng juga. FYI, buat yang nggak tahu, toge goreng ini juga salah satu makanan khas bogor. Toge goreng ini kalau di Jakarta sudah jadi makanan yang super langka. Jadi deh, sekalian beli oleh-oleh juga makan toge goreng di tempat. The food is delicious! And cheap!! :)
It was really a great picnic. The weather was friendly, KRB was outstanding, the food and snacks were cheap and the road was very friendly. Maybe we should go out more often. :)
Supaya terhindar dari macetnya orang-orang berangkat kerja, kita berangkat jam 8 pagi. Dan terbukti kalau tol lagi kosong memang Bintaro-Bogor bisa dicapai 1 jam kurang. Fantastic! Tempat yang pertama kita kunjungi adalah KRB. Sebelumnya, Ayah pernah ke KRB ini waktu ada company program. Sedangkan Bunda? Aha, ternyata dalam hal ini Bunda sama aja dengan Dhiyaa dan Akhyaar, sama-sama belum pernah ke KRB. KRB masih bagus (bangeettttt). Tempatnya luas, banyak pohon-pohon, hijau, bersih. Dan yang lebih asik lagi, kalau weekdays ternyata kendaraan boleh masuk KRB dan parkir dimana aja (kecuali di atas rumput, tentunya --- ini pesennya petugas di tempat ticketing). J Setelah keliling2 pakai mobil, kita parkir dan duduk-duduk di taman. Ini sih betul-betul piknik karena Bunda nggak lupa bawa makanan kecil dan tiker (tikar, maksudnya). Dhiyaa ketemu tempat yang luas? Ya begitulah, ke sana, ke mari, minta beli bola (ini bola yang kelima!!) dan nggak lupa main air sampai celananya basah. Sedangkan Akhyaar yang masih 2 bulan baru bisa menikmati KRB dengan Bunda aja di atas tiker. Untung Ayah nggak lupa bawa kursinya Akhyaar. Jadi Akhyaar bisa duduk males-malesan ditemenin Bunda.
Karena ini adalah piknik kita yang pertama (dengan dua anak), maka Bunda memutuskan untuk nggak bawa makanan besar. Apalagi setelah tahu bahwa di tengah KRB itu ada restoran (or kafe) yang katanya sih not bad, wah Bunda tambah yakin untuk nggak bawa makanan. Hehehe. Kafenya bagus banget, ada di pinggir tamannya KRB. Masakannya juga variatif (sampai bingung milihnya). Setelah makan siang kita jalan-jalan keliling Bogor sambil cari makanan buat dibawa pulang. Akhirnya, setelah menelusuri berbagai jalan, ketemu juga toko asinan bogor dan roti unyil (yang bikin Bunda penasaran). Ternyata di tempat asinan jual toge goreng juga. FYI, buat yang nggak tahu, toge goreng ini juga salah satu makanan khas bogor. Toge goreng ini kalau di Jakarta sudah jadi makanan yang super langka. Jadi deh, sekalian beli oleh-oleh juga makan toge goreng di tempat. The food is delicious! And cheap!! :)
It was really a great picnic. The weather was friendly, KRB was outstanding, the food and snacks were cheap and the road was very friendly. Maybe we should go out more often. :)
Monday, March 26, 2007
Kata-katanya Dhiyaa sekarang
Di rumah Dhiyaa semakin lebih bisa komunikatif sama orang-orang. Sekarang Alhamdulillah Dhiyaa sudah bisa full atau sebagian kata-kata ini: Ayah, Bunda, Akhyaan (Akhyaar maksudnya), lagi, naik, sepeda, sudah, guguk, mpus, dadah, nggak mau, eyang, umi, tuti (mbaknya), dewi (mbaknya), luar (minta ke luar), enak, sakit, kantor, kerja, motor, sandal, biru, merah, putih, kuning (hehe, kalau warna mungkin masih asal-asalan kali yeee), cacing, kupu-kupu, turun, buka, kodok, tutup, air, mimi, ais (nangis maksudnya), adik, sepatu, kuda, gajah, sayur (nah, yang ini cuma diucapkan kalau Dhiyaa lagi naik sepedanya tukang sayur), miki, pipis. Mudah-mudahan besok kata-katanya nambah dan cepet bisa ngomong lancar. :)
Dan bisa lebih berani kalau ketemu orang-orang baru. Hehe, untuk yang ini mungkin harus sering dibawa ke tempat ramai kali yaaa. Atau pre-school? Ah, still way too far. Mungkin nanti kali ya, waktu umurnya Dhiyaa sudah 3 atau 4 tahun?
Dan bisa lebih berani kalau ketemu orang-orang baru. Hehe, untuk yang ini mungkin harus sering dibawa ke tempat ramai kali yaaa. Atau pre-school? Ah, still way too far. Mungkin nanti kali ya, waktu umurnya Dhiyaa sudah 3 atau 4 tahun?
Akhyaar: 2 months and 1 week old

Karena sudah 3 weekends berturut-turut selalu ada kegiatan di luar rumah, weekend kemarin Ayah dan Bunda memutuskan untuk tinggal di rumah sama anak-anak. Hari Sabtu pagi Ayah ke rumah sakit untuk antri nomor urut Akhyaar yang mau imunisasi. Dokternya mulai praktek jam 2 siang. Jam 2 seperempat kita sudah jalan ke rumah sakit. Karena kayaknya lagi banyak anak-anak sakit flu, Dhiyaa nggak diajak Maaf ya Sayang, Ayah and Bunda takut kamu tertular flu, nanti kamu jadi nggak bisa main ke luar rumah. Nggak mau kan?. Alhamdulillah sampai di dokter langsung nomornya Akhyaar, jadi nggak perlu nunggu lama-lama, karena kakak Dhiyaa pasti nggak betah ditinggal lama-lama.
Pulang dari dokter kita ajak Dhiyaa berenang. Nggak jauh-jauh kok, yang deket dan murah aja. Tempat renangnya ini ada di dalam komplek. Karena tempatnya terbuka banget dan banyak angin, Akhyaar kali ini nggak diajak. Takut kena angin. Mungkin kalau sudah 4 or 5 bulan Akhyaar bisa lebih bebas ya pergi kemana-mana, jadi bisa selalu sama Kakak Dhiyaa. Dhiyaa sudah sering diajak ke sini. Dari awalnya takut sampai lama-lama susah diajak pulang. :) Kali ini yang berenang (kalau buat Dhiyaa main air, tepatnya) nggak Cuma Ayah dan Dhiyaa. Sekarang Bunda juga ikut nyemplung. Heheh, maklum Bunda yang nggak bisa berenang baru aja dapet kado baju berenang keren dari Ayah. Cihuyyyy. Biar lebih OK, Bunda juga dapet tutup kepalanya sekalian. Dhiyaa semakin berani, sekarang mulai naik dan turun kolam sendiri, terus mulai mau ke tempat-tempat yang agak dalem. Mudah-mudahan tahun depan Dhiyaa sudah mulai bisa belajar berenang. Heheh, mungkin Bunda bisa ikut kelas yang sama dengan Dhiyaa? :)
Sore harinya temen-temen Bunda yang belum sempat jenguk Akhyaar dateng ke rumah. Ini temen-temennya Bunda semasa sekolah STM dulu. Akhyaar looks happy ada yang berkunjung ke rumah. Dhiyaa? Aha, Dhiyaa masih malu-malu. Dhiyaa maunya digendong sama Bunda (yang juga lagi gendong Akhyaar) atau duduk sama Ayah. Setelah temen-temennya Bunda pulang, Ayah pegang Akhyaar dan Bunda nemenin Dhiyaa bobo.
Sekarang Akhyaar sudah 2 bulan lebih. Semakin hari Akhyaar semakin ekspresif kalau diajak ngobrol. Apalagi kalau tahu mau digantiin popoknya. Akhyaar sudah bisa bales senyuman. Hihihi, lucu banget. Apalagi kalau yang ngajak ngobrol Ayah, pasti deh Akhyaar langsung cerewet dan senyum-senyum (Ayahmu lucu or gimana???). Akhyaar juga sudah mulai miring-miring, apalagi kalau ada mainan di sebelahnya. Alhamdulillah berat dan panjang Akhyaar naik dengan bagus. Salut buat Bunda dan komitemennya dengan ASI eksklusif. :)
Pulang dari dokter kita ajak Dhiyaa berenang. Nggak jauh-jauh kok, yang deket dan murah aja. Tempat renangnya ini ada di dalam komplek. Karena tempatnya terbuka banget dan banyak angin, Akhyaar kali ini nggak diajak. Takut kena angin. Mungkin kalau sudah 4 or 5 bulan Akhyaar bisa lebih bebas ya pergi kemana-mana, jadi bisa selalu sama Kakak Dhiyaa. Dhiyaa sudah sering diajak ke sini. Dari awalnya takut sampai lama-lama susah diajak pulang. :) Kali ini yang berenang (kalau buat Dhiyaa main air, tepatnya) nggak Cuma Ayah dan Dhiyaa. Sekarang Bunda juga ikut nyemplung. Heheh, maklum Bunda yang nggak bisa berenang baru aja dapet kado baju berenang keren dari Ayah. Cihuyyyy. Biar lebih OK, Bunda juga dapet tutup kepalanya sekalian. Dhiyaa semakin berani, sekarang mulai naik dan turun kolam sendiri, terus mulai mau ke tempat-tempat yang agak dalem. Mudah-mudahan tahun depan Dhiyaa sudah mulai bisa belajar berenang. Heheh, mungkin Bunda bisa ikut kelas yang sama dengan Dhiyaa? :)
Sore harinya temen-temen Bunda yang belum sempat jenguk Akhyaar dateng ke rumah. Ini temen-temennya Bunda semasa sekolah STM dulu. Akhyaar looks happy ada yang berkunjung ke rumah. Dhiyaa? Aha, Dhiyaa masih malu-malu. Dhiyaa maunya digendong sama Bunda (yang juga lagi gendong Akhyaar) atau duduk sama Ayah. Setelah temen-temennya Bunda pulang, Ayah pegang Akhyaar dan Bunda nemenin Dhiyaa bobo.
Sekarang Akhyaar sudah 2 bulan lebih. Semakin hari Akhyaar semakin ekspresif kalau diajak ngobrol. Apalagi kalau tahu mau digantiin popoknya. Akhyaar sudah bisa bales senyuman. Hihihi, lucu banget. Apalagi kalau yang ngajak ngobrol Ayah, pasti deh Akhyaar langsung cerewet dan senyum-senyum (Ayahmu lucu or gimana???). Akhyaar juga sudah mulai miring-miring, apalagi kalau ada mainan di sebelahnya. Alhamdulillah berat dan panjang Akhyaar naik dengan bagus. Salut buat Bunda dan komitemennya dengan ASI eksklusif. :)
Wednesday, March 14, 2007
Akhyaar first long trip

Hari Sabtu kemarin (10/March) rencananya kita (kita = Ayah, Bunda, Dhiyaa and Akhyaar) mau jalan-jalan ke tempat Eyang di Tangerang. But unfortunately, Eyang nggak ada di rumah so Bunda bikin plan lain: Ajak Akhyaar ke rumah saudara2nya di Bandung.
What???? Seinget Ayah dulu Dhiyaa jalan ke Bandung umur 4 bulan. Sementara Akhyaar sekarang baru 1.5 bulan. Tapi kayaknya oke banget, so kita agreed untuk ke Bandung. Malem Sabtu bunda repoooot banget. Ada 2 tas gede yang disiapin, 1 buat Dhiyaa and 1 buat Akhyaar. Bunda memang luar biasa, semuanya Bunda inget. Dari yang besar sampai yang kecil pasti sudah dimasukin ke tas sama Bunda. :) Two thumbs up buat Bunda!
Karena semuanya sudah disiapin malem-malem, Sabtu pagi kita bisa berangkat agak pagi. As planned, kita keluar rumah jam 7 kurang. Sempet mampir beberapa kali untuk beli makan pagi, beli breast pad, isi bensin. Dhiyaa duduk di car seatnya, sementara Akhyaar dipangku sama Bunda.
Alhamdulillah di jalan Akhyaar nggak rewel. Malah sehabis nyusu sama Bunda, Akhyaar tidur terus sampai Bandung. Dhiyaa? Setelah bangun dari tidurnya, kakak Dhiyaa langsung deh beraksi. Ke depan ke belakang sampai cape. Ada aja yang dikerjain di mobil. J Kayaknya satu-satunya cara supaya Dhiyaa diem adalah tunggu sampai tidur atau dikasih cemilan. Pasti diem.
Sampai Bandung jam 9 lebih lima. As planned, kita cari oleh-oleh dulu ke batagor Riri dan Kartika. Akhyaar masih tidur anteng banget, mungkin dipikir masih di mobil kali ya? Sedangkan Dhiyaa? Kayaknya Dhiyaa sangat menikmati jalan-jalannya (lihat foto: duduk di bangku dan cengar cengir nggak jelas....seneng banget sih kamu, Kak!).
Sampai di rumah aunties jam 12 (Hore!!! Pas jam makan siang, kebetulan Ayah masih laper). J Of course, keluarga Bandung surprise karena nggak nyangka Akhyaar yang masih 1.5 bulan udah dibawa ke Bandung. Ini pertama kali keluarga Bandung lihat Akhyaar karena kemarin waktu cukuran di Jakarta nggak bisa dateng. Kelihatannya Akhyaar sangat enjoy digendong, walaupun sama saudara yang baru lihat. Yang penting digendong, ya Nak? J Kakak? Biasa deh, pertama malu-malu, terus lama-lama malu-maluin. Nggak ada capenya jalan ke sana ke mari sentuh ini sentuh itu, pindahin ini pindahin itu, cicipin ini, cicipin itu. Apaaa aja.
Kita balik dari Bandung jam setengah lima sore dan sampai rumah jam 9 malem (hehe, mampir dulu ke tempat Eyang di Tangerang anter oleh-oleh).
Alhamdulillah hari ini jalan-jalannya lancar, Bunda dapet jajanannya, Akhyaar ketemu sama saudara-saudara di Bandung, Dhiyaa seneng bisa jalan-jalan. Ayah? Ayah seneng bisa sama anak-anak dan Bunda. J
--- Ayah yang posting ---
What???? Seinget Ayah dulu Dhiyaa jalan ke Bandung umur 4 bulan. Sementara Akhyaar sekarang baru 1.5 bulan. Tapi kayaknya oke banget, so kita agreed untuk ke Bandung. Malem Sabtu bunda repoooot banget. Ada 2 tas gede yang disiapin, 1 buat Dhiyaa and 1 buat Akhyaar. Bunda memang luar biasa, semuanya Bunda inget. Dari yang besar sampai yang kecil pasti sudah dimasukin ke tas sama Bunda. :) Two thumbs up buat Bunda!
Karena semuanya sudah disiapin malem-malem, Sabtu pagi kita bisa berangkat agak pagi. As planned, kita keluar rumah jam 7 kurang. Sempet mampir beberapa kali untuk beli makan pagi, beli breast pad, isi bensin. Dhiyaa duduk di car seatnya, sementara Akhyaar dipangku sama Bunda.
Alhamdulillah di jalan Akhyaar nggak rewel. Malah sehabis nyusu sama Bunda, Akhyaar tidur terus sampai Bandung. Dhiyaa? Setelah bangun dari tidurnya, kakak Dhiyaa langsung deh beraksi. Ke depan ke belakang sampai cape. Ada aja yang dikerjain di mobil. J Kayaknya satu-satunya cara supaya Dhiyaa diem adalah tunggu sampai tidur atau dikasih cemilan. Pasti diem.
Sampai Bandung jam 9 lebih lima. As planned, kita cari oleh-oleh dulu ke batagor Riri dan Kartika. Akhyaar masih tidur anteng banget, mungkin dipikir masih di mobil kali ya? Sedangkan Dhiyaa? Kayaknya Dhiyaa sangat menikmati jalan-jalannya (lihat foto: duduk di bangku dan cengar cengir nggak jelas....seneng banget sih kamu, Kak!).
Sampai di rumah aunties jam 12 (Hore!!! Pas jam makan siang, kebetulan Ayah masih laper). J Of course, keluarga Bandung surprise karena nggak nyangka Akhyaar yang masih 1.5 bulan udah dibawa ke Bandung. Ini pertama kali keluarga Bandung lihat Akhyaar karena kemarin waktu cukuran di Jakarta nggak bisa dateng. Kelihatannya Akhyaar sangat enjoy digendong, walaupun sama saudara yang baru lihat. Yang penting digendong, ya Nak? J Kakak? Biasa deh, pertama malu-malu, terus lama-lama malu-maluin. Nggak ada capenya jalan ke sana ke mari sentuh ini sentuh itu, pindahin ini pindahin itu, cicipin ini, cicipin itu. Apaaa aja.
Kita balik dari Bandung jam setengah lima sore dan sampai rumah jam 9 malem (hehe, mampir dulu ke tempat Eyang di Tangerang anter oleh-oleh).
Alhamdulillah hari ini jalan-jalannya lancar, Bunda dapet jajanannya, Akhyaar ketemu sama saudara-saudara di Bandung, Dhiyaa seneng bisa jalan-jalan. Ayah? Ayah seneng bisa sama anak-anak dan Bunda. J
--- Ayah yang posting ---
Wednesday, March 07, 2007
Kamera baru! Ya!!! Kamera baru!

Hari Minggu kemarin kita mau foto-foto di rumah. But then ketahuan bahwa kameranya rusak (lagi????). Rusaknya mirip kayak yang pertama kali, LCDnya nggak bisa display apapun pada saat shooting mode. Tapi kalau modenya review, dia bisa tampilkan gambar2 sebelumnya. So??? Apa ini berarti CCDnya rusak (lagi)??? Unfortunately, ini kamera Nikon Coolpix5400 garansinya sudah habis. :(
Hmmm, mau beli kamera baru tapi sayang duitnya. Kalau nggak beli nanti Akhyaar foto dari bayinya nggak lengkap (kayak Kakak, lengkap banget!!). So, hari Senin kita putuskan beli kamera baru. Nggak tau sih mau beli apa tapi yang jelas kriterianya (a) mesti bagus buat ambil gambar indoor atau nighshot (b) ada image stabilizernya (c) sangat kompak, maunya punya yang kecil bisa dimasukin ke kantong (d) murah. Heheh, yang terakhir relatif ya?
Cari punya cari, akhirnya kita memutuskan untuk beli Canon IXUS 850 IS. Ini kamera lumayan bisa fulfill apa yang kita cari. Kameranya kecil, pixelnya not bad (7MP), ada Image stabilizernya, terus punya face detection (wahhh, ini yang bikin Bunda seneng banget!).
Setelah dicoba di rumah, heheheheh u know what? Bunda seneng banget sama kamera ini. Indoor shootnya cakep banget! Mudah-mudahan yang ini awet yaaaa.
Kesasar
Kesasar? Apa ya? Hehe, kalau diucapkan kata ini mungkin nggak aneh, tapi kalau kita tulis (atau ketik), pasti kelihatannya aneh.
Ya benar! Hari ini kok bisa-bisanya kesasar. Penginnya sih ambil jalan yang lebih singkat (feelingnya sih gitu) but then tau tau end up di jalan yang nggak jelas lokasinya dimana. Ini kejadian hari ini gara-gara bangun kesiangan (atau telat bikin keputusan mau ke kantor atau nggak, heheheh). Jadi deh sampai kantor jam setengah sebelas dan banyak juga yang surprise (maklum jarang telat, huuuu, promosi). :)
Inti pelajaran hari ini:
Ya benar! Hari ini kok bisa-bisanya kesasar. Penginnya sih ambil jalan yang lebih singkat (feelingnya sih gitu) but then tau tau end up di jalan yang nggak jelas lokasinya dimana. Ini kejadian hari ini gara-gara bangun kesiangan (atau telat bikin keputusan mau ke kantor atau nggak, heheheh). Jadi deh sampai kantor jam setengah sebelas dan banyak juga yang surprise (maklum jarang telat, huuuu, promosi). :)
Inti pelajaran hari ini:
- Kalau ragu mending lewat jalan biasa aja.
- Kalau kesiangan dan bisa naik kereta, mending naik kereta aja. Karena jalanan di Jakarta SANGAT TIDAK BISA DIANDALKAN!!!!!!
Regards, Affan.
Monday, February 26, 2007
Kemas Akhyaar Hamim was born
Assalamualaikum, friends.
Alhamdulillah tanggal 19 Januari 2007, satu bulan yang lalu anak kedua kami sudah lahir dengan selamat. Anak laki-laki dengan berat 3.3kg dan panjang 49 ini telah kami beri nama Kemas Akhyaar Hamim. Akhyaar panggilannya. Menurut Bunda Akhyaar mirip bener sama Ayahnya. Hidungnya mirip, matanya mirip, mulutnya mirip, bentuk kakinya juga mirip Ayahnya. Oh, tapi ada satu yang mirip Bunda kok. Alisnya. J Bener kan, Nda? Kalau sedang nangis, badan dan mukanya Akhyaar bisa merah semua. Merah di sini bener-bener merah, sampai Bunda ledekin Adik Akhyaar kalau nangis kayak kepiting rebus nih, merah semua. J But amazingly, setelah selesai nangis, balik ke warna aslinya cepet banget ya? Subhanallah. Luar biasa. Nangisnya Akhyaar makin hari makin keras. Kayaknya setiap hari powernya Akhyaar tambah banyak kali ya?
Hari pertama Akhyaar di rumah bener-bener bikin hectic. Kakak Dhiyaa yang kayaknya sudah tahu bahwa bayi kecil baru itu adalah adiknya, nggak pernah mau jauh-jauh dari si adik. Maunya elus-elus kepala sama cium-cium. Kadang-kadang kalau gemes elus-elusnya lebih mirip smack down. J Lebih heboh lagi waktu mau tidur. Ya karena rumah kami masih ’space limited’, maka Kakak Dhiyaa masih bobo sama Adik, Ayah and Bunda. Jam 9 malam: Kakak susah tidur karena maunya main sama Adik yang lagi nyusu sama Bunda. Nggak lama kemudian setelah dipaksa akhirnya Kakak tidur. Jam 10 Adik nangis minta susu dan Kakak langsung bangun. Begitu Adik selesai minum susu, Kakak ’baterainya masih 100%’ dan masih mau main-main terus sama Adik. Begitu terus sampai jam setengah dua pagi. Hehehehe. Pusing? Sudah pasti, tapi Ayah dan Bunda sabar kok.
Hari Jumat lalu Akhyaar berumur 35 hari. So Ayah ambil cuti untuk gundulin kepalanya Akhyaar. Lumayan banyak juga persiapan dan alat2nya. Setelah menghabiskan 2 pisau cukur, Akhyaar sukses digundulin. Cukup mengherankan juga karena waktu Dhiyaa cukuran, Ayah dan Bunda belum cukup berani. Hehe, semakin ke sini semakin berani ngadepin anak-anak. J
Hari Sabtunya semua keluarga dateng ke rumah karena hari Minggunya ada acara syukuran 35 hari Akhyaar. Kita sudah sebar undangan hari Sabtu pagi. Nggak Cuma fotonya Akhyaar yang lagi tidur di box, fotonya Kakak Dhiyaa yang lagi main kuda-kudaan juga ada loh di undangannya. J Seperti biasa, yang repot hari Sabtu kemarin ya Neneknya dan tante-tantenya Akhyaar. Hari Sabtu siang tenda sudah dipasang. Alhamdulillah acaranya lancar banget, yang dateng juga banyak. Sama seperti Dhiyaa, waktu acara selesai langsung deh hujan gede. Bener-bener lancar dan berkah.
Sekarang di rumah sudah ada dua orang anak yang selalu disebut di doa-doanya Ayah dan Bunda.
Mohon doa dari temen-temen juga supaya Akhyaar dan Dhiyaa bisa tumbuh menjadi manusia yang sholeh dan sholeha, jadi kebanggaan buat keluarganya.
From us, Affan, Dini, Dhiyaa and Akhyaar.
Wassalam.
Alhamdulillah tanggal 19 Januari 2007, satu bulan yang lalu anak kedua kami sudah lahir dengan selamat. Anak laki-laki dengan berat 3.3kg dan panjang 49 ini telah kami beri nama Kemas Akhyaar Hamim. Akhyaar panggilannya. Menurut Bunda Akhyaar mirip bener sama Ayahnya. Hidungnya mirip, matanya mirip, mulutnya mirip, bentuk kakinya juga mirip Ayahnya. Oh, tapi ada satu yang mirip Bunda kok. Alisnya. J Bener kan, Nda? Kalau sedang nangis, badan dan mukanya Akhyaar bisa merah semua. Merah di sini bener-bener merah, sampai Bunda ledekin Adik Akhyaar kalau nangis kayak kepiting rebus nih, merah semua. J But amazingly, setelah selesai nangis, balik ke warna aslinya cepet banget ya? Subhanallah. Luar biasa. Nangisnya Akhyaar makin hari makin keras. Kayaknya setiap hari powernya Akhyaar tambah banyak kali ya?
Hari pertama Akhyaar di rumah bener-bener bikin hectic. Kakak Dhiyaa yang kayaknya sudah tahu bahwa bayi kecil baru itu adalah adiknya, nggak pernah mau jauh-jauh dari si adik. Maunya elus-elus kepala sama cium-cium. Kadang-kadang kalau gemes elus-elusnya lebih mirip smack down. J Lebih heboh lagi waktu mau tidur. Ya karena rumah kami masih ’space limited’, maka Kakak Dhiyaa masih bobo sama Adik, Ayah and Bunda. Jam 9 malam: Kakak susah tidur karena maunya main sama Adik yang lagi nyusu sama Bunda. Nggak lama kemudian setelah dipaksa akhirnya Kakak tidur. Jam 10 Adik nangis minta susu dan Kakak langsung bangun. Begitu Adik selesai minum susu, Kakak ’baterainya masih 100%’ dan masih mau main-main terus sama Adik. Begitu terus sampai jam setengah dua pagi. Hehehehe. Pusing? Sudah pasti, tapi Ayah dan Bunda sabar kok.
Hari Jumat lalu Akhyaar berumur 35 hari. So Ayah ambil cuti untuk gundulin kepalanya Akhyaar. Lumayan banyak juga persiapan dan alat2nya. Setelah menghabiskan 2 pisau cukur, Akhyaar sukses digundulin. Cukup mengherankan juga karena waktu Dhiyaa cukuran, Ayah dan Bunda belum cukup berani. Hehe, semakin ke sini semakin berani ngadepin anak-anak. J
Hari Sabtunya semua keluarga dateng ke rumah karena hari Minggunya ada acara syukuran 35 hari Akhyaar. Kita sudah sebar undangan hari Sabtu pagi. Nggak Cuma fotonya Akhyaar yang lagi tidur di box, fotonya Kakak Dhiyaa yang lagi main kuda-kudaan juga ada loh di undangannya. J Seperti biasa, yang repot hari Sabtu kemarin ya Neneknya dan tante-tantenya Akhyaar. Hari Sabtu siang tenda sudah dipasang. Alhamdulillah acaranya lancar banget, yang dateng juga banyak. Sama seperti Dhiyaa, waktu acara selesai langsung deh hujan gede. Bener-bener lancar dan berkah.
Sekarang di rumah sudah ada dua orang anak yang selalu disebut di doa-doanya Ayah dan Bunda.
Mohon doa dari temen-temen juga supaya Akhyaar dan Dhiyaa bisa tumbuh menjadi manusia yang sholeh dan sholeha, jadi kebanggaan buat keluarganya.
From us, Affan, Dini, Dhiyaa and Akhyaar.
Wassalam.
Tuesday, January 16, 2007
Bandung, Holiday, Another Delivery
Kemarin Sabtu kita ke dokter untuk kontrol kehamilan Bunda. Karena sudah dekat, kontrolnya sudah seminggu sekali. Di visit kemarin dokter merekomendasikan supaya proses kelahiran dilakukan minggu ke 3 Januari. Wah, we're so excited. Kita selalu berdoa supaya delivery ke dua ini dilancarkan prosesnya dan semuanya berjalan dengan baik.
So, karena sudah mau lahiran, Ayah ajak Bunda and Dhiyaa jalan-jalan (Karena kan kalau sudah lahiran Bunda dan Adik masih agak sulit untuk jalan-jalan jauh). So we went to Bandung. Agak siang sih berangkatnya, setelah lunch. Di Bandung kita jalan-jalan ke tempat saudara-saudara, ajak Dhiyaa berenang and then beli oleh-oleh buat dibawa pulang.
Balik dari Bandung Minggu sore. Di minggu ke 3 bulan Januari ini Bunda sudah ambil cuti melahirkan. So hari Senin-nya Bunda sudah bisa main-main terus sama Dhiyaa and Adik. :) Nggak kerasa 3 hari lagi kita akan punya anak ke-2.
Doakan semoga lancar, my friends.
So, karena sudah mau lahiran, Ayah ajak Bunda and Dhiyaa jalan-jalan (Karena kan kalau sudah lahiran Bunda dan Adik masih agak sulit untuk jalan-jalan jauh). So we went to Bandung. Agak siang sih berangkatnya, setelah lunch. Di Bandung kita jalan-jalan ke tempat saudara-saudara, ajak Dhiyaa berenang and then beli oleh-oleh buat dibawa pulang.
Balik dari Bandung Minggu sore. Di minggu ke 3 bulan Januari ini Bunda sudah ambil cuti melahirkan. So hari Senin-nya Bunda sudah bisa main-main terus sama Dhiyaa and Adik. :) Nggak kerasa 3 hari lagi kita akan punya anak ke-2.
Doakan semoga lancar, my friends.
Subscribe to:
Posts (Atom)