Tidak terasa sudah sebulan Dhiyaa bergabung di sekolahnya. Dari yang awalnya nangis tiap melihat sekolahnya sampai sekarang Dhiyaa sudah mulai senang kalau lihat sekolahnya. Beruntung sekolahnya disiplin tidak memperbolehkan satu pun orang tua atau nanny untuk berada dikelas sejak jam sekolah dimulai, jadi Dhiyaa bisa lebih cepat beradaptasi. Minggu-minggu pertama setiap pintu kelas sudah mulai ditutup dan orang tua disuruh keluar kelas, hampir semua murid menangis. Tapi memang saking disiplinnya, kalau anak tidak ada yang sampai pingsan atau kejang2 (hehehe) orang tua tidak boleh ada yang masuk. Ngintip pun juga boleh lho, orang tua harus menunggu diluar area ECY dan Elementary nya.
Minggu kedua Dhiyaa masih nangis setiap sampai disekolah, tapi pulangnya sudah tidak. Minggu ketiga jumlah nangisnya dalam seminggu sudah berkurang. Minggu keempat Dhiyaa sudah tidak nangis, tapi tetap masih minta diantar sampai kelas, dan tidak mau salaman sama teacher di gate. Minggu kelima Dhiyaa mulai berani salaman sama teacher (bukan hanya teacher kelasnya) dan tidak lagi minta diantar ke kelas, jadi Dhiyaa sudah berani diantar sampai gate dan berjalan ke kelas sendiri. Frekuensi ngompolnya pun juga sudah berkurang, dari hampir tiap hari sampai terakhir kemarin cuma 2 x dari 5 hari sekolah. Katanya sich sudah berani bilang kalau mau pipis, tapi kalau untuk urusan BAB jangankan disekolah, dirumah pun masih susah ngomong kalau mau BAB.
Di rumah tanpa ditanya Dhiyaa juga suka show off, dari counting, singing sampai praying. Dari 23 teman kelasnya, Dhiyaa sudah hafal 16 nama...wow this one terbukti kalau ingatannya cukup kuat. Cara Dhiyaa main coloring juga sudah lebih baik, Dhiyaa sudah mengerti bahwa tidak boleh keluar garis kalau mewarnai. Now she is trying her best to control her soft motoric. Bahkan kalau Dhiyaa lihat hasil mewarnai Dhiyaa pada saat sebelum sekolah malah dikomentari "kok mewarnainya keluar garis sich, siapa ini yang mewarnai?" Walah kalau untuk yang satu ini Dhiyaa malah lupa siapa pelakunya, hehehe.
Ayah Bunda sangat bersyukur karena Dhiyaa can adapt well with her new surrounding. Jadi tidak sabar untuk masukkin Akhyaar sekolah, secara Akhyaar saat ini makin aktif dan sulit untuk dibendung aktifitasnya dirumah. Well, sabar ya nak...nanti kalau beberapa urusan Ayah Bunda sudah settled, kita cari sekolah untuk Akhyaar, yang pasti sampai sebelum Juli 2010 Akhyaar belum bisa masuk sekolah Kakak, karena batas umurnya tidak match. Memang beda dengan kakak yang diperbatasan, makanya jadi the youngest in her class.


Tuesday, August 19, 2008
Wednesday, July 16, 2008
Third Day at School
Yesterday was worst then the first day. Dhiyaa cried all the time, and she even got pup and pee on her pant. Her daddy started to worried about her.
But today, something make me better because there are not only Dhiyaa who is crying but almost half of the class are crying desperately. More surprisingly. I just find out that Dhiyaa is the youngest at her class. Well she just 2,5 years at the moment. So Daddy, no need to worried. This is the normal condition, as the principal said there even kids having 3 months crying moment.
But today, something make me better because there are not only Dhiyaa who is crying but almost half of the class are crying desperately. More surprisingly. I just find out that Dhiyaa is the youngest at her class. Well she just 2,5 years at the moment. So Daddy, no need to worried. This is the normal condition, as the principal said there even kids having 3 months crying moment.
Tuesday, July 15, 2008
Second day at school
OK now is the second day for Dhiyaa to attend school. When arrived at schooll this morning, she was so excited to see the playground and wanted to play directly. But then I recommended her to put her bag first at class first and asked for permission. After put her bag and get the permission, soon she left me all alone and went to the playground....what a kid...
When it was time to enter the class, there when she started to cry and call for me. I was so sad to see this, but then I had to leave her alone with her teachers and friends. I took a look for her an half an hour later and guess what...she was still crying. OK maybe it takes more then one or two days for her to get used to with the surrounding. I just hope she can make it before my annual leave finish by this week.
How about yesterday? When I picked her up at 11.30 she was crying for me in the line. But when she got into the car she started to calm down. When she about to take a nap then she started to recall what she was been doing for the last 3 hours at school. She realized that she cried at school. Hope today will be better.
When it was time to enter the class, there when she started to cry and call for me. I was so sad to see this, but then I had to leave her alone with her teachers and friends. I took a look for her an half an hour later and guess what...she was still crying. OK maybe it takes more then one or two days for her to get used to with the surrounding. I just hope she can make it before my annual leave finish by this week.
How about yesterday? When I picked her up at 11.30 she was crying for me in the line. But when she got into the car she started to calm down. When she about to take a nap then she started to recall what she was been doing for the last 3 hours at school. She realized that she cried at school. Hope today will be better.
Monday, July 14, 2008
First Day at School
Saat ini Bunda sedang duduk di coffee corner Binus School Serpong. Baru saja Bunda antar Dhiyaa masuk ke kelasnya. Ya...hari ini adalah hari pertama Dhiyaa masuk sekolah. Mungkin saking nervous nya semalam Dhiyaa tidur sampai ngigau sekolah. Ayah dan Bunda sengaja membuat Dhiyaa merasa senyaman mungking hari ini, biar Dhiyaa gak takut.
Dhiyaa berangkat sekolah dengan menggunakan antar jemput mobil, yang amazingly cuma nganter Dhiyaa seorang. Karena itu Ayah Bunda memutuskan bahwa Dhiyaa harus ditemani selama anter jemput ini. First candidate is Eyang kung.
Pagi ini setelah mandi dan sarapan, Dhiyaa berangkat kesekolah bareng Bunda dan Eyang Kung. Selama seminggu ini Bunda akan ngurus Chaperone card baru supaya Ey. ang Kung bisa punya akses untuk antar jemput Dhiyaa.
Sampai di Sekolah, sebagaimana Bunda perkirakan Dhiyaa gak mau salaman sama siapa pun, maunya dekat-dekat Bunda terus. Dari pintu gerbang sampai kelas, gak ada yang dikasih senyum. Bunda antar Dhiyaa sampai Dhiyaa taruh tasnya di posisi yang sudah ditentukan. Bunda minta Dhiyaa untuk duduk disamping temannya, dan Bunda bilang ke Dhiyaa kalau Bunda mau urus Chaperone Card dulu keluar. Dhiyaa cuma diam tidak bergerak, tapi cukup bagus karena Dhiyaa tidak menangis. Dilihat dari jendela kaca pun Dhiyaa tetap masih diam saja.
Akhirnya Bunda memutuskan untuk segera mengurus masalah kartu akses. And now I'm here sitting in the corner of coffee shop waiting for my daugther. Hope you can enjoy inside there Dhiyaa.
Nervous Mom.
Dhiyaa berangkat sekolah dengan menggunakan antar jemput mobil, yang amazingly cuma nganter Dhiyaa seorang. Karena itu Ayah Bunda memutuskan bahwa Dhiyaa harus ditemani selama anter jemput ini. First candidate is Eyang kung.
Pagi ini setelah mandi dan sarapan, Dhiyaa berangkat kesekolah bareng Bunda dan Eyang Kung. Selama seminggu ini Bunda akan ngurus Chaperone card baru supaya Ey. ang Kung bisa punya akses untuk antar jemput Dhiyaa.
Sampai di Sekolah, sebagaimana Bunda perkirakan Dhiyaa gak mau salaman sama siapa pun, maunya dekat-dekat Bunda terus. Dari pintu gerbang sampai kelas, gak ada yang dikasih senyum. Bunda antar Dhiyaa sampai Dhiyaa taruh tasnya di posisi yang sudah ditentukan. Bunda minta Dhiyaa untuk duduk disamping temannya, dan Bunda bilang ke Dhiyaa kalau Bunda mau urus Chaperone Card dulu keluar. Dhiyaa cuma diam tidak bergerak, tapi cukup bagus karena Dhiyaa tidak menangis. Dilihat dari jendela kaca pun Dhiyaa tetap masih diam saja.
Akhirnya Bunda memutuskan untuk segera mengurus masalah kartu akses. And now I'm here sitting in the corner of coffee shop waiting for my daugther. Hope you can enjoy inside there Dhiyaa.
Nervous Mom.
Sunday, June 29, 2008
Does it take a talent?
Dari dulu Ayah mau bisa main piano. Dulu sempat belajar gitar beberapa kali tapi don't know why, it seemed so hard to learn. Mungkin nggak bakat yah? Tapi kalau dibilang nggak bakat di musik? Well, not really. Ayah juga bisa memainkan suling, angklung dan drum. Hahaha, walaupun dua yang pertama sih sebetulnya hampir semua anak SD juga bisa. :)
Back to piano. Sebetulnya hasrat mau belajar ada ketika temen waktu di M3 dulu (about 2003) ngenalin lagu-lagunya Jim Brickman. Well, this Jim Brickman is really a genius. And then lately ada juga nih Jamie Cullum. Sebenarnya sih nggak tau banget tentang this boy, taunya dari acara Jak Jazz.
Jadi kapan ya mau belajar piano? Well, Ayah sih optimis bisa (yang penting optimis dulu kan??). Mungkin oke juga kalau bareng sama Dhiyaa?
Here is Jamie Cullum with his "All at Sea": ==> Lumayan buat iseng-iseng spend your bandwidth for something good. :)
++++++++++++++++++++++++++
I’m all at sea
Where no one can bother me
Forgot my roots
If only for a day
Just me and my thoughts
Sailing far away
Like a warm drink it seeps into my soul
Please just leave me right here on my own
Later on you could spend some time with me
If you want to, all at sea...............
++++++++++++++++++++++++++
yeahhhhh.... kayaknya bisa nih. :)
Back to piano. Sebetulnya hasrat mau belajar ada ketika temen waktu di M3 dulu (about 2003) ngenalin lagu-lagunya Jim Brickman. Well, this Jim Brickman is really a genius. And then lately ada juga nih Jamie Cullum. Sebenarnya sih nggak tau banget tentang this boy, taunya dari acara Jak Jazz.
Jadi kapan ya mau belajar piano? Well, Ayah sih optimis bisa (yang penting optimis dulu kan??). Mungkin oke juga kalau bareng sama Dhiyaa?
Here is Jamie Cullum with his "All at Sea": ==> Lumayan buat iseng-iseng spend your bandwidth for something good. :)
++++++++++++++++++++++++++
I’m all at sea
Where no one can bother me
Forgot my roots
If only for a day
Just me and my thoughts
Sailing far away
Like a warm drink it seeps into my soul
Please just leave me right here on my own
Later on you could spend some time with me
If you want to, all at sea...............
++++++++++++++++++++++++++
yeahhhhh.... kayaknya bisa nih. :)
Saturday, June 28, 2008
Thank you, Vigarro.

Terima kasih Vigarro untuk:
1. Jemput Dhiyaa dan Akhyaar dari rumah sakit setelah mereka lahir.
2. Antar kita jalan-jalan ke Bogor, Lampung, Bandung, rumah Ayah Haji, rumah Eyang Kung, rumah Oom Arie, rumah Tante Putri
3. Antar Ayah dan Bunda ke kantor.
4. Antar anak-anak ke dokter kalau mereka lagi sakit.
5. Jalan-jalan ke BinPlaz.
6. Antar Ayah dan Bunda 'pacaran'
7. Antar kita belanja bulanan
8. Jemput kambing Aqiqah-nya Dhiyaa
9. Antar keliling-keliling ke tempat saudara
10. Antar Ayah mancing di Anyer
11. Banyak lagi.
Semoga kamu selalu baik. :)
1. Jemput Dhiyaa dan Akhyaar dari rumah sakit setelah mereka lahir.
2. Antar kita jalan-jalan ke Bogor, Lampung, Bandung, rumah Ayah Haji, rumah Eyang Kung, rumah Oom Arie, rumah Tante Putri
3. Antar Ayah dan Bunda ke kantor.
4. Antar anak-anak ke dokter kalau mereka lagi sakit.
5. Jalan-jalan ke BinPlaz.
6. Antar Ayah dan Bunda 'pacaran'
7. Antar kita belanja bulanan
8. Jemput kambing Aqiqah-nya Dhiyaa
9. Antar keliling-keliling ke tempat saudara
10. Antar Ayah mancing di Anyer
11. Banyak lagi.
Semoga kamu selalu baik. :)
Foto Akhyaar dan Dhiyaa


Sudah lama nggak update fotonya Akhyaar dan Dhiyaa. Ini ada foto dari kamera ponselnya Ayah. They're growing. Dhiyaa tambah pinter, komunikatif dan nurut sama Ayah dan Bunda. Dhiyaa juga tambah care sama Akhyaar. Akhyaar sendiri sudah banyak maunya. Kalau di rumah Akhyaar seperti 'tidak bisa dibendung'. :)
Mungkin saat ini Akhyaar dalam masa awal eksplorasi. Semua mesti dipegang. Akhyaar senang sekali buka tutup kulkas (dan nggak bisa pelan-pelan). Akhyaar juga sudah mulai bisa meminta sesuatu. Akhyaar agak tenang kalau sudah ketemu Barney. Kalau Barney sudah mulai, Akhyaar kayak kena 'pause'.
Sejak 2 bulan lalu Akhyaar dietnya sudah mulai dilonggarkan. Sudah mulai diberi coklat dan keju. Sepertinya alerginya sudah agak hilang. Tapi Ayah dan Bunda memulai prosesnya pelan-pelan supaya Akhyaar nggak kaget.
Thursday, June 12, 2008
Kereta Malam Serpong
Sejak minggu lalu sudah ada berita di koran (dan detik.com tentunya) kalau pemerintah bermaksud memperpanjang jam operasi kereta Serpong dan Bogor sampai jam 11 malam. Untuk Serpong ada dua kereta tambahan, yaitu jam 9 dan 11 malam. Tapi apa ada yang naik ya? Atau jangan-jangan malah permintaannya membludak? Apa orang-orang Jakarta banyak yang lembur yah?
Buat Ayah ini adalah perubahan yang menyenangkan karena bisa menghemat biaya transport just in case Ayah perlu pulang malam. Selama ini kalau pulang di atas jam 8 malam pasti pakai taksi. Lumayan juga abisnya.
Hari Selasa kemarin Ayah pulang fitness kemaleman dan naik kereta jam 9 dari Pal Merah. Yang naik lumayan banyak, walaupun yang berdiri cuma 1 dan 2 orang. Mungkin karena jam operasinya malam, banyak terlihat security + polisi di dalam kereta. Not bad!
Thanks to the initiative. It helps me! And probably others, too.
Buat Ayah ini adalah perubahan yang menyenangkan karena bisa menghemat biaya transport just in case Ayah perlu pulang malam. Selama ini kalau pulang di atas jam 8 malam pasti pakai taksi. Lumayan juga abisnya.
Hari Selasa kemarin Ayah pulang fitness kemaleman dan naik kereta jam 9 dari Pal Merah. Yang naik lumayan banyak, walaupun yang berdiri cuma 1 dan 2 orang. Mungkin karena jam operasinya malam, banyak terlihat security + polisi di dalam kereta. Not bad!
Thanks to the initiative. It helps me! And probably others, too.
Kata-katanya Akhyaar
Sekarang Akhyaar sudah berumur 17 bulan. Wah, bulan depan Akhyaar sudah 1.5 tahun. Alhamdulillah Akhyaar sudah bisa berjalan waktu umurnya pas 1 tahun 1 minggu, yang sepertinya sudah dijadwal olehnya supaya mudah diingat sama Ayah dan Bunda. Dhiyaa dekat dengan Akhyaar, sudah mulai mau sharing untuk apa pun, sudah tidak membalas kalau dinakalin sama Akhyaar, sudah mau bobo sebelahan, sudah mau meminjamkan sepedanya (bahkan mobil kecilnya sudah di transfer tittle-kan ke adiknya) dan banyak lagi.
Akhyaar senang sekali main air. Kalau lepas dari pengawasan sebentar saja, Akhyaar hampir bisa dipastikan langsung ke halaman belakang mainan air yang ada di ember. Kalau ketahuan? Senyum-senyum aja, dia. Mungkin Akhyaar tahu kalau dia sudah bisa escape tanpa ketahuan sama Ayah and Bundanya. Akhyaar juga sudah bisa mengucapkan beberapa kata: Dodo (Dogi), Cici (Cicak), atas, bawah, basah, habis, sudah, susu, mau, Ayah, kakak, buka, tutup, suara pesawat, suara kereta, suara mobil dan suara-suara binatang seperti ayam-macan (duh ini paling jago!)-anjing-sapi-kodok.
Tadi malam Akhyaar buka buku kakaknya. Terus waktu lihat kereta Akhyaar langsung bilang, "Tut...tut..tuttttt"
Akhyaar senang sekali main air. Kalau lepas dari pengawasan sebentar saja, Akhyaar hampir bisa dipastikan langsung ke halaman belakang mainan air yang ada di ember. Kalau ketahuan? Senyum-senyum aja, dia. Mungkin Akhyaar tahu kalau dia sudah bisa escape tanpa ketahuan sama Ayah and Bundanya. Akhyaar juga sudah bisa mengucapkan beberapa kata: Dodo (Dogi), Cici (Cicak), atas, bawah, basah, habis, sudah, susu, mau, Ayah, kakak, buka, tutup, suara pesawat, suara kereta, suara mobil dan suara-suara binatang seperti ayam-macan (duh ini paling jago!)-anjing-sapi-kodok.
Tadi malam Akhyaar buka buku kakaknya. Terus waktu lihat kereta Akhyaar langsung bilang, "Tut...tut..tuttttt"
Wednesday, May 07, 2008
Baca Buku
Hari Senin kemarin tanggal 5 Mei, Bunda pulang on time (Smart A) dari kantor, jadi sampai rumah pas sebelum Mahgrib. Sampai di rumah seperti biasa langsung main sama Dhiyaa dan Akhyaar. Untuk hari ini Senin ini memang Bunda sudah menjadwalkan mau bacain buku baru untuk Dhiyaa dan Akhyaar, jadi Bunda keluarkan satu buku Widya Wiyata Pertama Anak-Anak tentang Kehidupan Air.
Nah didalam buku ini ada gambar Ikan Mujair besar yang lagi melindungi anaknya dalam mulut. Bunda bilang ke Dhiyaa, "Ini ikannya lagi melindungi anak-anaknya, cara melindunginya memang anaknya disuruh ngumpet ke mulut, jadi bukannya digigit sama ibunya". Terus dengan nada sok pintarnya Dhiyaa langsung menginformasikan ke adiknya "Ahyal, sini! Ini ikannya enggak gigit kok, ikannya baik". Hahaha, dengan jawaban polos Akhyaar cuma mengomentari dengan satu kata ""Gi...git" (sambil gigitin jarinya).
Habis itu Akhyaar langsung pergi ke rak buku. Ternyata Akhyaar gak mau kalah sama kakaknya, dia ambil buku kecil untuk dia sendiri. Dhiyaa yang melihat adiknya mengambil buku lain, gak mau kalah pintar langsung bilang "Sini Ahyal, kakak bacain!". Dan lucunya Akhyaar nurut saja, langsung kasih buku kecil itu ke kakaknya. Begitu buku sudah ditangan Dhiyaa langsung memerintah lagi "Ayo, seat down, duduk". Lagi-lagi Akhyaar nurut dan langsung duduk. Dhiyaa buka-buka buku kecil adiknya, Dhiyaa tunjuk gambar dibuku sambil mengomentari, tapi komentarnya hanya ditunjukkin kedirinya sendiri...karena itu buku tidak dikasih lihat kearah adiknya, hehehe.
Tapi lumayan kok Kak...kamu sudah bisa meniru Ayah dan Bunda dengan sangat sempurna.
Besok ada kejadian lucu apa lagi ya?
Subscribe to:
Posts (Atom)