Lilypie 2nd Birthday Ticker
Lilypie 1st Birthday Ticker

Friday, March 21, 2008

Video Klipnya Ayat-Ayat Cinta

Video klip dari sebuah film Indonesia yang sedang digandrungi Bunda (dan menurut gosip: 2.5 juta orang lainnya di Indonesia).

Saturday, March 15, 2008

Pulang kampung lihat......

Bulan Maret ini adalah bulan yang spesial. Bulan dimana Bunda berulang tahun dan juga bulan dimana Ayah dan Bunda menikah. Di tahun 2008 ini bulan Maret kiranya menjadi bulan yang cukup sibuk di luar perayaan-perayaan kecil (dan private tentunya :) ) untuk Ultah Bunda dan Ultah pernikahan kami. Lumayan sibuk karena di bulan maret ini kami mencoba beberapa class trial sekolah bernuansa Islam untuk playgroup-nya Dhiyaa, pasang kanopi (aha, setelah dua tahun lebih baru memutuskan pentingnya punya kanopi...amboi!!!!) dan juga melaksanakan phase 1 dari 3 phase penting proyeknya Ayah dan Bunda.

Hari ini Dhiyaa datang ke class trial di Al-Fath Serpong. Dhiyaa menunjukkan progress yang baik. Dulu, kalau masuk kelas baru, di sekolah manapun, Dhiyaa pasti nangis sejadi-jadinya, walaupun Bunda ikut ke dalam kelas. Namun seiring waktu, Dhiyaa sepertinya tambah confidence dan berani. Kemarin-kemarin Dhiyaa sudah nggak nangis tapi minta Bunda ikut temenin. Hari ini lebih baik lagi. Ketika bertemu dengan guru-guru di depan kelas, Dhiyaa langsung menyodorkan tangan untuk cium tangan. Selanjutnya Dhiyaa mau ikut Ibunda guru untuk masuk kelas dan join dengan yang lain. Wah, betapa senang dan bangganya Ayah hari ini. Setelah Dhiyaa masuk kelas, kami main di luar dengan Akhyaar. Akhyaar senang karena banyak mainan, terutama mainan kereta kayu yang bisa ditarik-tarik. :) Kami main dengan Akhyaar sampai Dhiyaa selesai dengan kegiatannya di dalam kelas.

Dari Al-Fath kita ke tempat Umi dan Ayah Haji. Di rumah kakek dan neneknya ini Dhiyaa bisa makan lebih banyak. Mungkin karena menunya beda dengan yang di rumah ya? Kalau Akhyaar? Akhyaar sampai saat ini masih dengan diet yang terkontrol. Menunya? Ikan + Sayur. Everyday? Yes.

Di Klender Dhiyaa selalu main dengan sepupunya Farrel. Pokoknya kemana Farrel pergi dia pasti ikut. Udah kayak buntut aja. Kalau Dhiyaa sibuk ikut kemana Farrel pergi, Akhyaar punya kebahagiaan sendiri dengan space yang luas buat jalan-jalan dan bermain. Space yang luas = bisa main bola sama Ayah.

As usual, kalau dari Klender jam 7:30 kita sudah siap-siap pulang supaya jam 8 bisa start dengan harapan sampai rumah sekitar jam 9. Di perjalanan pulang Akhyaar sudah tertidur sebelum kita masuk tol dalam kota. Sedangkan Dhiyaa asik bercerita kalau dia mau pulang kampung. What??? Mungkin Dhiyaa tahu istilah pulang kampung dari nanny-nya yang kadang pulang kampung. Memang sih setiap kali ada yang pulang kampung Dhiyaa selalu tanya kemana? Nanny-nya selalu jawab mau pulang kampung. Kalau Dhiyaa tanya lagi mau apa, nanny-nya jawab kalau dia pulang kampung mau lihat beberapa hal seperti sawah dan lain lain.

Nah waktu di perjalanan pulang Dhiyaa bilang mau pulang kampung, Ayah bertanya ke Dhiyaa: "Kamu mau apa pulang kampung?". Kemudian Dhiyaa menjawab: "Dhiyaa mau lihat sapi, bebek, sawah, kerbau, kodok..."

Anak-anak memang pengingat ulung dan spontan.

Friday, March 07, 2008

Aktor cilik Bunda

Mungkin kebanyakan orang tua memiliki tantangan pada saat memberikan anak kesayangannya makan. Baik itu makan pagi, siang ataupun malam. Tantangan Bunda waktu Dhiyaa masih 1 tahun adalah bahwa Dhiyaa tidak mau makan kalau nasi dan lauk dicampur. Solusinya tentu mudah. Jangan dicampur nasi dengan lauk. Biasanya Dhiyaa akan sangat appreciate (atau lebih tepatnya bisa dibilang 'dapat bekerja sama dengan sangat baik pada saat makan') apabila lauk dimakan lebih dulu.

Akhyaar lain lagi. Akhyaar bisa mengunyah lebih cepat dari Dhiyaa. Tapi tentu ada tantangan. Akhyaar sangat tidak kooperatif membuka mulut untuk suapan berikutnya. Selalu seperti itu, khususnya kalau sudah suapan-suapan terakhir. Dan Akhyaar bisa tertidur! Ya, sudah sering sekali terjadi Akhyaar tidur di akhir suapan-suapannya. Kejadian-kejadian tidur di akhir suapan ini biasanya diawali dengan kurang responsif-nya object (red: Akhyaar), mata mulai terlihat sayu, menguap dan tiba-tiba 'plek', kepalanya terkulai, mata tertutup. Tidur. Kalau Akhyaar sudah tertidur, tentu acara makan selesai dan Akhyaar dipindahkan ke tempat tidur. Namun, biasanya kurang dari lima menit Akhyaar bangun dan akan terlihat sangat segar dengan senyum lebarnya. Kemudian? Main seperti biasa!

Aktor cilik mulai beraksi

"Plek, hehehe...benar-benar aktor sejati"


Sunday, March 02, 2008

ABC, 123

A surprise on the weekend dari Dhiyaa.

Akhir minggu ini kita berempat nggak kemana-mana. Rencananya main aja di rumah, nggak ke luar Bintaro. Sabtu pagi si kakak udah pamer-pamer. Pertama kali denger Ayah nggak ngeh, tapi waktu Dhiyaa nyanyi berulang-ulang Ayah baru sadar kalau Dhiyaa sudah bisa nyanyi ABCDE... secara lengkap. Terus, makin disuruh ulang, nyanyinya makin kenceng.

Malamnya, setelah Maghrib, si Kakak lagi-lagi bikin kejutan. Kali ini Kakak Dhiyaa menghitung 1 to 10 in English. Hebat! Ayah senang sekali.

Gurunya (Bunda) senyum-senyum aja lihat muridnya beraksi.

Kalau Akhyaar?

Oh, sekarang Akhyaar sudah bisa cium Ayah, Bunda + Kakaknya, cium tangan, dadahh, bilang jatuh, panggil kakak, kiss bye. Akhyaar juga sudah mulai mau main sendiri kalau di luar. Akhyaar juga paling histeris kalau lihat laptop Ayah. Buka tutup layarnya nggak pernah cukup sekali. Kalau bangun pasti lebih dulu dari kakaknya. Akhyaar masih belajar gosok gigi. Jadinya kalau gosok gigi mesti dipegangin. Gigi Akhyaar sudah banyak. Kemarin badannya sempet panas waktu salah satu giginya tumbuh. Gigi Akhyaar besar besar kayak Ayah. Akhyaar senang sekali diajak main petak umpet dalem rumah.

Sekarang Akhyaar dan Dhiyaa lagi bobo di kamar sama Bunda. Bangunin ah!

Thursday, February 28, 2008

1 stasiun = 40,000

Hari ini Ayah memutuskan untuk pulang agak malam dari kantor karena beberapa hal yang harus dikerjakan. Singkat kata jam sudah menunjukkan pukul 7:40 malam. Berarti, tinggal 35 menit lagi sebelum kereta ekonomi terakhir ke Serpong berangkat dari Tanah Abang. Ayah sampai di stasiun Tanah Abang jam 8 kurang lima. Not bad. Masih bisa santai sedikit. Ternyata kereta ekonomi terakhir sudah nunggu di bawah. Seperti biasanya, Ayah dapet tempat duduk.

Ternyata kalau diingat-ingat lagi, bulan Februari ini Ayah jarang sekali naik kereta terakhir. Bulan Februari ini kurang lebih adalah bulan yang tidak lebih hectic dari bulan Januari dan Desember (tahun kemarin). Bulan Februari ini Ayah jarang banget pulang malam.

Ayah duduk di dekat pintu. Ada bapak-bapak duduk di sebelah sambil merokok. Oh, please..... Hari gini di tempat umum masih merokok? Oke, maunya sih komplain lebih banyak. But this is not the story.

Nggak tahu kenapa (mungkin juga karena angin sepoi2 karena duduk dekat pintu), Ayah jadi ngantuk. Nggak lama setelah jalan dari stasiun Tanah Abang Ayah sudah tidur (hehehe, habis ingetnya ya itu). Ayah terbangun ketika ada suara khas stasiun. Pas mata dibuka, yang kelihatan adalah "Sudimara", stasiun dimana Ayah harus turun. Tapi kereta sudah jalan cepat. Ya ampun!!!! Stasiun-nya udah kelewat!

Nggak ada pilihan selain nunggu kereta sampai ke stasiun berikutnya. Rawa Buntu. Perjalanan kereta dari Sudimara ke Rawa Buntu sangat gelap (maklum, sudah hampir jam 9 malam). Sampai di Rawa Buntu nggak ada angkot or what so ever. Yang ada hanya banyak tukang ojek. Yang kurang menguntungkannya lagi (red: Sialnya lagi), kebanyakan tukang ojek nggak berani anter Ayah pulang ke Bintaro. Katanya: "Wah, saya nggak berani Pak". Cuma ada 2 orang. Dua-duanya kasih tariff 40 ribu. (cek compet): Ah, untung masih ada uang. :) Akhirnya jadi deh pulang naik ojek pakai tariff 40 ribu.

Pantes aja banyak tukang ojek nggak berani. Jalanannya kebanyakan masih tanah dan nggak ada lampu serta rumah. Cuma kebun-kebun dengan banyak pohon bambu.

Dan ternyata Ayah ingat sesuatu! ini adalah malem Jumat!

Si tukang ojek diem aja di depan. Terbayang-bayang film horor, Ayah berharap bahwa ini bukan tukang ojek jadi jadian. Hahahaha. Hari gini? Daripada bengong, Ayah coba lihat ponsel, ternyata masih ada sinyal. Mending telpon anak-anak di rumah. Yang angkat Bunda. Tapi Dhiyaa langsung take over. Dhiyaa mau bicara langsung dengan papi tercintanya ini. (wihhh senengnya). Kita (Dhiyaa dan Akhyaar di rumah -- Dan Ayah masih dalam kegelapan kebun yang nggak jelas itu) ngobrol ngalor ngidul dari soal naik sepeda, buku Bening sampai minum susu. Sebelum udahan ngobrolnya, Akhyaar sudah bisa "dadahhh dadaahhhh". Membayangkan mata lucunya itu, jadi tambah pengen cepet pulang

Akhirnya sampai di rumah. Ternyata kedua ananda dan istriku tercinta masih melek semua. Jadi sempet main-main lagi deh sebelum anak-anak berangkat bobo.

What a day!



Oh. Pagi tadi pada saat Dhiyaa bangun, Bunda menawarkan Dhiyaa untuk main sepeda ke luar. Apa katanya kemudian? Kata Dhiyaa seperti ini: "Tapi Dhiyaa belum mandi, Bunda".

:)




oh ya.

Story of February 2008



Awal bulan Februari ini Ayah Bunda Dhiyaa dan Akhyaar seperti biasanya main ketempat Umi Haji di Klender. Hari itu mereka berdua kompak pakai baju jins monyet lungsuran dari kakak sepupunya yang masih kelihatan seperti baru. Waktu lagi asyik main, terdengar suara permainan anak2 yang biasanya kita sebut odong-odong. Sebelumnya di rumah Dhiyaa tidak berani naik odong2 sementara Akhyaar sebaliknya malah gak mau diturunin kalau sudah naik odong2 nich. Gak tau dari mana pas hari itu di Klender, keberanian Dhiyaa untuk naik odong2 datang. Jadi dech sehari itu mereka naik odong2 2x (pagi dan sore) yang masing2nya 5 lagu. Itu pun berhenti karena aki odong2nya abis.

Tanggal 16 Februari pas ulang tahun om Arie, Dhiyaa dan Akhyaar main ke Taman Royal. Juga sekaligus nengok ade Malik. Awalnya mereka bertiga masih diam-diaman dan malu-malu, tapi lama-lama malah malu-maluin, hehehe. Ternyata ade Malik juga senang diphoto sama kaya Akhyaar.








Nach kalau yang satu ini diphoto sama Ayah waktu ade Malik mau nyium Dhiyaa. Hehehe, Dhiyaa tampangnya lucu banget...antara malu sama ngantuk karena waktu photo ini diambil juga pas udah malam.





Saturday, February 16, 2008

Me, Bunda and the kids.

It’s almost 12:30 -- Saturday, I’m at my office (working, of course) and just about to be ready to pack my things before a friend’ message just popped up in my window. Somehow the hello discussion led to a blog discussion which then I just came to remember that: Hey, what is happening to my Hamims’ blog?

Good to know that the blog is still there. Apparently Bunda is adding few new posts. What a long break since I posted mine back in mid 2007. Kemana aja ya? What happened?

Life is so dynamic and I consider myself as a dynamic person. Back in mid 2007, I decided to pursue another challenge in a new company. Larger team, broader responsibility, new technology areas and also brand new stakeholders. And Allah is just very generous. I have spent the last 7 months of handling a very good skillful and responsive team. Lots of works, a very challenging works. And it take huge amount of adaptations. Feel very blessed about the whole this.

And what has been happening with my family is even a greater bless for me. Both Dhiyaa and Akhyaar are growing very well. Dhiyaa loves Akhyaar so much. Dhiyaa is a caring sister. She exchanges toys with Akhyaar and they both love to play together. The two also enjoys playing in a water pool.

Dhiyaa is becoming more talkative. Her collections of words are increasing. She remembers things very well. One day (on Wednesday), Bunda informs Dhiyaa that her uncle is having birthday on Saturday. Bunda told Dhiyaa that they will be going to uncle’ house by car and might need to buy a cake in between. On Friday, Bunda again ask her whether we wants to come to her uncle birthday. She said: “Yes of course, Uncle Arie is having birthday and we will be going there by car. And please don’t forget to buy the cake, Bunda”.  Dhiyaa, since her brother was born, knows exactly which toys belong to her and which ones belong to her brother. So sometimes when her brother wants to play with her toys, she quickly grab a toy (belong to her brother), and give it to him. 

Akhyaar is now walking, started on just a week after his first birthday. Akhyaar loves to play outside with his small car, pushing it all around the house area like a trolley.  He smiles to everyone and more loud than the sister. He likes water a lot. Never let the backdoor to the service area open. Otherwise he will walk there, grab everything he like and after that play with the water.  He knows how to clap hands, shake hands, give me 5 and many others. Akhyaar likes to look at books, too. And when we read him a story, he is paying a full attention.  He likes to play with Dhiyaa. And chasing cats, too.  When I call home, not only Dhiyaa is talking but Akhyaar is now start to talk and scream on the phone.

And now, after Akhyaar is walking, we are planning for his first trip to Taman Safari. We hope he’s gonna like it. And after that, we are planning to go for a 4 days holiday. Maybe in Bali.  It’s been 3 years since Ayah and Bunda last visit there. And next we will be coming with our children, our very first holiday off Java island.

Things are going very well. Alhamdulillah.


Ayah.

Friday, October 05, 2007

Pictures of September 07

Akhyaar kena cacar air. Kata dokternya kalau kena cacar air justru harus mandi agar virus cacar air yang notabennya virus kulit cepat hilang. :D Beda kan sama jaman dulu

Akhyaar sudah mulai senang naik mobil-mobilan bareng Dhiyaa

Kakak Adik bobo bareng pakai baju kembaran, bisa tukaran posisi dipagi harinya tanpa ada yang nangis...hehehe...hebat sekali

Tuesday, August 14, 2007

Hamim Juniors back to home

Sejak tanggal 6 Agustus 2007 Dhiyaa statusnya cuti dari Keenkids, karena Ayah Bunda lagi coba menggunakan jasa baby sitter juga untuk Dhiyaa. Jadi sekarang Mereka berdua Dhiyaa dan Akhyaar setiap hari main bersama di rumah.

Alasan Dhiyaa harus cuti dari Keenkids terlebih karena Ayah Bunda ingin punya waktu dengan Akhyaar yang sudah lebih dulu dirumah. Dengan dia cuti dari Keenkids, Ayah Bunda bisa lebih siangan berangkat ke kantor...dan pulangnya juga bisa lebih cepat.

Terus terang Ayah Bunda sedih juga waktu mengambil keputusan ini, karena Dhiyaa selama di Keenkids perkembangannya sangat bagus...terutama sekali lebih kelihatan mandiri. Dan disana (KK) dia setiap harinya main dengan lebih dari 25 anak balita, jadi pastinya Dhiyaa tambah senang banget.

Ayah Bunda berdoa semoga langkah yang Ayah Bunda ambil ini tidak salah. Tentunya Ayah Bunda lebih extra hati-hati mengawasi kedua BS dirumah, dan juga mesti rajin-rajin ngecek kerumah berhubung dirumah hanya ada BSs dan Hamim Juniors. Semoga Allah selalu melindungi mereka berdua. Amin



Karena di Keenkids seminggu sekali Dhiyaa sudah pasti dapat jadwal berenang, sekarang Ayah Bunda harus rajin juga ngajak Dhiyaa berenang di komplek. And guess what....sekarang Dhiyaa makin berani nyebur ke air...sudah lebih berani dari Bunda yang memang gak bisa berenang :P



Akhyaar yang tambah senang karena jadi sering main sama kakaknya.

Piknik ke Dufan

Minggu kemarin tanggal 12 Agustus 2007, Ayah Bunda, Dhiyaa, Akhyaar, dan BSs piknik ke Dufan. Kebetulan Bunda ada acara piknik dari kantor, jadinya tiket masuk untuk orang dan makan siangnya jadi gratis dech. Ini foto-foto diacara pikinik tersebut:


Dhiyaa, kok genit banget sich kamu nak!



Akhyaar, jangan diplototin donk kameranya!


Akhyaar lagi duduk di stroller, nunggu Dhiyaa yang mau naik wahana


Dhiyaa naik komedi putar dengan tampang ngantuknya


Secara keseluruhan, piknik kami pertama ke Dufan ini lancar. Walaupun Dhiyaa cuma bisa naik dua wahana, Burung tempur (yang satu ini Dhiyaa sampai naik dua kali) dan komedi putarnya. Tapi Bunda sudah pesan sama Ayah, kalau next time kita mau ke Dufan....kita berdua harus cuti dari kantor...jadi bisa hari kerja dan gak rame dech di Dufannya. Berarti kira-kira paling cepat setahun lagi....hehehe...soalnya Ayah baru dapat cuti tahun depan, maklum yang baru pindah perusahaan baru.